BANDUNG, PelitaJabar – Guna mencegah penyebaran COVID-19, dilakukan pengetesan dan pelacakan untuk mengidentifikasi klaster baru.
Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat (Jabar) Berli Hamdani mengatakan, pihaknya konsisten meningkatkan pelacakan, pengetesan, dan isolasi. Sebab, ketiga hal tersebut merupakan kunci penanganan COVID-19.
“Kami akan identifikasi potensi-potensi penyebaran, dengan pengetesan yang lebih masif lagi,” kata Berli di Gudang Bulog Divre Jabar, Kota Bandung, Kamis (09/07/2020).
Pihaknya berupaya memenuhi standar pengetesan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni 10.000-15.000 swab test dengan metode PCR dalam satu minggu.
Terdapat dua klaster baru di Jabar, yakni klaster industri dan klaster institusi pendidikan kenegaraan di Bandung Raya. Ditargetkan, pelacakan di dua klaster tersebut selesai pekan depan.
“Mudah-mudahan paling lambat minggu depan sudah menyelesaikan semua klaster. Kami juga intens mencegah munculnya klaster baru dengan meningkatkan pengetesan masif,” ucapnya.
Menurut Berli, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar akan menggelar tes masif di sekitar 20 institusi pendidikan kenegaraan di Jabar.
“Kami akan identifikasi mana-mana yang harus dilakukan pemeriksaan. Untuk selanjutnya, nanti akan dikunjungi petugas kesehatan, baik dari gugus tugas provinsi, kabupaten/kota setempat, bahkan puskesmas,” katanya.
Berdasarkan data PIKOBAR (Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jabar) pada Rabu (08/07/2020) pukul 14:00 WIB, 1.763 pasien COVID-19 sudah dinyatakan sembuh.
Sementara jumlah pasien positif COVID-19 yakni 3.779 orang, 1,836 pasien positif aktif, dan 180 meninggal dunia.
Sedangkan, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 10.872, selesai pengawasan 9.613 orang, dan pasien masih dalam pengawasan sebanyak 1.259 orang.
Untuk ODP sebanyak 55.655 orang, selesai pemantauan sebanyak 53.413 orang, dan orang masih dalam pemantauan sebanyak 2.242 orang. Rls