RAPERDA : Bapemperda DPRD Kota Bandung saat rapat kerja membahas pelaksanaan program Rancangan Pembentukan Peraturan Daerah Kota Bandung, di Ruang Rapat Bamperda, Selasa (17/5/2022). Indra/Humpro DPRD Kota Bandung.
BANDUNG, PelitaJabar – Anggota Bapemperda Asep Mahyudin mengungkapkan, budaya Kota Bandung seperti bahasa ibu yaitu bahasa Sunda, hari ini perlahan-lahan hilang dan mati di kalangan anak-anak zaman sekarang.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Tak hanya itu, menurutnya kesenian Sunda juga ikut memudar sehingga menjadi bentuk keprihatinan baru di kalangan masyarakat kota Bandung.
Mempertahankan akulturasi budaya adalah tantangan besar bagi semua pihak supaya Sunda menjadi lebih membudaya dan menjadi kembali jati diri masyarakat Sunda di Kota Bandung dan Jawa Barat.
“Budaya itu adalah keseluruhan pola, sikap, pengetahuan yang merupakan suatu kebiasaan yang dialami masyarakat Sunda. Kebudayaan secara luas akan dilandasi dan didukung oleh nilai-nilai agama dan dijadikan tolok ukur sebagai kemajuan Kota Bandung,’ papar Asep saat Bapemperda DPRD Kota Bandung bersama Sekretariat DPRD Kota Bandung, Disbudpar, dan Bagian Hukum menggelar rapat kerja membahas program Raperda Kota Bandung, di Ruang Rapat Bamperda, Selasa (17/5/2022).
Raker dipimpin Ketua Bapemperda, Ir. H. Agus Gunawan, dan para anggota Bapemperda, yaitu Agus Salim; Hj. Siti Nurjanah, S.S; Hj. Salmiah Rambe, S.Pd.I; drg. Maya Himawati, Sp.Ort.; H. Nenden Sukaesih, SE; Dudi Himawan, S.H.; H. Agus Andi Setyawan, S.Pd.I.
Terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki sesuai dengan keadaan masyarakat Kota Bandung, serta penyuntingan dan perincian kembali terhadap Raperda Kota Bandung sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
‘Naskah ini saya kira sudah siap untuk digulirkan nanti,’ jelas Ketua Bapemperda, Ir. H. Agus Gunawan.
Senada, Siti Nurjanah menjelaskan, dengan adanya raperda ini merupakan suatu kemajuan karena harapannya Pemerintah Kota Bandung akan memfasilitasi kemajuan kebudayaan.
Anggota Bapemperda, Nenden Sukaesih mengaku gembira menyambut Raperda kali ini dengan persiapan yang telah matang.
‘Perlu ditekankan lagi poin penting dalam melestarikan budaya dan kearifan lokal di sekolah-sekolah, seperti bahasa Sunda agar bahasa ibu tetap ada hingga ke depannya. Budaya Bandung tetap dipertahankan dan kearifan lokal jangan sampe hilang,’ pungkasnya. ***