BANDUNG, PelitaJabar – Bukan Ahmad Saefudin namanya jika tidak mampu mengatasi persoalan yang saat ini tengah menggelayut di tubuh KONI Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Khususnya terkait jumlah cabang olahraga yang dipertandingkan di Kabupaten Bandung Barat pada ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) November 2022.
‘Memang ada informasi bahwa ada kesulitan bagi KONI KBB. Dan itu mengamanahkan kepada kita untuk ikut serta dalam dalam rangka menyelesaikan dan membantu sekaligus mencari solusinya,’ jelas Ketua Umum KONI Jabar Ahmad Saefudin saat melantik Ketua Umum KONI KBB Agus Mulya Sutanto periode 2022 hingga 2026, Kamis (4/8/2022) di Pancasona Kota Baru Parahyangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Seperti diketahui, pasca terpilihnya pengusaha Agus Mulya Sutanto sebagai Ketua Umum KONI KBB, muncul pernyataan Plt Bupati KBB Hengky Kurniawan yang tidak menyanggupi 16 cabor untuk dipertandingkan di KBB.
Kalau pun mampu katanya hanya 3 cabor. Hal ini sangat bertolak belakang dengan S-kep Gub tentang tuan rumah penyelenggara cabor Porprov yang menyatakan KBB kebagian 17 cabor sebagai penyelenggara.
Jadinya 16 cabor setelah satu cabor lainnya sepaturoda dipertandingkan di Kabupaten Bekasi.
Ahmad pun mengakui sudah memiliki solusi tersebut untuk tetap KBB melaksanakan 16 cabor olahraga dengan tidak memindahkan.
‘Paling juga ada perubahan-perubahan setelah kami merapatkan dengan para pengurus cabang olahraga ditingkat provinsi mau pun di Pengcab,’ kata Ahmad
Hal ini tentu dalam rangka mensiasati kepanitian, anggaran yang minimal paling tidak eventnya berkualitas.
‘Kami dengan kepala daerah bersama-sama dengan berbagai komponen untuk benar-benar melaksanakan. Jadi tidak ada perubahan situasi dan keadaan dari apa yang sudah ditentukan Bapak Gubernur,’ kata Jenderal bintang satu ini.
Ketua Umum KBB terpilih Agus Mulya Sutanto itu menyanggupi menggelar 16 Cabor Porprov, bukan hanya sekedar ucapan belaka.
‘Apa yang disampaikan Ketua Umum KONI KBB jelas saya lihat bukan sekedar isapan jempol. Dan kami sudah membahas secara tehnis persoalan ini. Insya Allah, beliau dengan semua komponen pengurus KONI KBB termasuk orang-orang tertentu yang menjadi patner dalam bekerja mereka mampu menyelesaikan permasalahan tersebut,’ tambah Ahmad.
Saat ini hanya tinggal berkoordinasi dengan pemilik pemangku kepentingan di KBB dalam rangka mempersamakan persepsi.
‘Bagaimana mensosialisasikan dan mencari solusi dalam kesulitan ini. Saya yakin dan percaya dan kami juga memiliki sesuatu yang menjadi tolak ukur dalam kondisi apa pun tetap kita dapat melaksanakan Porprov dengan 16 Cabor olahraga,’ kata Ahmad optimis.
Terkait kamandirian yang disampaikan Ketua Umum KONI KBB, menurut Ahmad memang sudah menjadi amanah untuk siapa pun. Mandiri bukan berarti sendiri.
‘Tapi kemandirian dalam arti kolaboratif dalam setiap menghadapi kesulitan. Itu yang saya namakan mandiri dalam kacamata saya. Dan itu dilakukan Ketua Umum KONI KBB. Bagus,’ pungkasnya. Joel
