BANDUNG, PelitaJabar – Ketua Umum Kushin Ryu M Karate-Do Indonesia (KKI) Jawa Barat Yudi Diharja Membuka secara resmi Ujian Kyu 2 dan 1 sekaligus Gashuku 13 hingga 14 Agustus di Lembang Kabupaten Bandung Barat.
Yudi mengatakan, Gashuku dan kenaikan tingkat kyu dua dan kyu satu merupakan yang kedua kalinya sejak kepengurusannya.
‘Memang program kerja ini agak terganggu akibat pandemi Covid. Jadi selama covid dua tahun kita tidak melaksanakan ini. Sekarang kita gelar karena memang ini kewajiban organisasi,’ papar Yudi kemarin.
Dikatakan, seseorang berprestasi, jika usia sudah lanjut artinya usia prestasi udah selesai.
‘Tapi kalau pembentukan karakter, sampai kapan pun, dimana pun kita berada akan menjadi modal. Itulah kenapa karate bukan semata-mata olahraga prestasi, tapi terpenting pembentukan karakter,’ ucapnya.
Menurut Yudi yang banyak membawa perumahan ini di tubuh KKI Jabar ini, dia berjanji akan mengembalikan ke marwahnya karate KKI.
‘Ujian itu bukan hanya sekedar ujian numpang lewat dan dapat sabuk lalu beres. Kita kepingin ada nilai-nilai yang harus ditanam sehingga ada suatu kebanggaan bagi yang mengikuti ujian,’ tambah Yudi.
Selain itu diai menyebutkan jika Gashuku dan ujian waktunya hampir berdekatan.
‘Bulan depan 6 September kita sudah pelantikan di PP KKI dipusat sekaligus Rakernas dan dilanjut Kejurnas KKI 10 – 11 September. Tadinya Kejurnas di Jawa Barat tapi akhirnya dipindahkan ke Jakarta,’ tegas Yudi.
Dia berharap agar melahirkan bibit-bibit unggul untuk potensi KKI Jabar.
‘Semoga KKI Jabar para atlet untuk persiapan di Kejurnas Forki di Padang Sumatera Barat,’ katanya.
Soal prestasi atlet karateka KKI Jabar diakuinya memang belum maksimal. KKI Jabar agak miskin prestasi dalam rangka mensuplay ke Jawa Barat mau pun Nasional.
‘Kita harus akui itu. Terakhir memang ada atlet Maruli yang turun di PON Papua. Tapi itu bukan atlet asli Jabar. Maruli dari Sumut. Ke depan kita bersama teman-teman semua akan berusaha, bahu-membahu bekerjasama dengan para pelatih mewujudkan KKI Jabar sebagai KKI Juara,’ harapnya.
Bagi Yudi memang ada sedikit kekecewaan. Betapa tidak. KKI itu sendiri berasal dari kota Bandung tahun tahun 1966 masuk dan tahun 1967 diresmikan.
‘Kita ingin marwah KKI ini kembali ke Jawa Barat. Ini amanah. Amanah teman-teman semua. Ini akan kita jaga kita harus buktikan dengan kekompakan dan kebersamaan mudah-mudahan kita bisa meraih prestasi,’ jelasnya.
Terkait wasit dan pelatih KKI menurut Yudi juga sangat berpotensi. Melahirkan seorang wasit berkualitas dan pelatih yang mumpuni juga merupakan target yang hendak dicapai KKI Jabar.
‘Kita ingin semua bergerak ke atas grafiknya. Mulai dari atlet banyak melahirkan para juara, pelatih juga banyak dimiliki yang berkualitas. Termasuk wasit yang baik kita miliki. Pokoknya pada kepemimpinan saya, KKI Jabar harus melahirkan semua potensi yang berkualitas, atĺet, pelatih dan termasik wasit. Jadi tidak bergantung pada satu dan dua orang saja. Tapi harus mengakar ke bawah, jadi tidak bergantung pada satu dan dua orang saja. Tapi harus mengakar ke bawah sehingga akan muncul bibit berkualiatas,’ pungkasnya.
Ketua Panitia Pelaksana Asep Dedi Setiawan mengatakan, Gashuku dan ujian kenaikan tingkat ini diikuti sebanyak 8 Kabupaten dan Kota se-Jawa Barat dan 11 dojo
‘Total peserta ujian adalah 200 orang,’ jelas Ucok, sapaan Asep Dedi Setiawan.
Hadir Sekum Erick M. Zaki, Majelis Sabuk Hitam Andy Slamet, Lody Gunawan dan Suhendi, Kabid Binpres Gary Sapta Adhie Nugraha, Sie Pembinaan Cabang Teddy M Taufik, Sie Pembinaan Atlet Solihin, Sie Humas Protokoler Rafsanzani Dian Rahayu dan Sie Sarana Prasarana Kurniawan. Joel