Meski Banyak Kendala, di Panen Raya Rancasari Hasilkan 7 Ton Beras

- Penulis

Senin, 26 September 2022 - 18:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG, PelitaJabar – Meski banyak kendala yang dihadapi para petani, namun Kelurahan Cipamokolan, Kecamatan Rancasari, mampu menghasilkan beras sebanyak 7 ton.

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura DKPP Kota Bandung, Eva Yosida mengatakan, biasanya Rancasari hasilkan 6 ton dari lima kelompok tani.

‘Tadi belum ada hasil finalnya berapa ton beras karena baru panen. Luas lahannya 70 ha, bisa sampai 7 ton juga,’ kata Eva di acara Panen Raya Padi Program IP400 yang digelar Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP), di Kecamatan Rancasari Bandung Senin 26 September 2022.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Panen ini merupakan kali kedua di tahun 2022. Sesuai dengan namanya, program Indeks Pertanaman 400 ditargetkan empat kali tanam dan empat kali panen.

‘Varietas yang digunakan jenis genjah seperti MD 70. Jadi dia tanamnya bisa tanamnya 70-90 hari paling lambat,’ jelasnya.

Sementara kendala yang dihadapi para petani kesulitan alat pertanian, terutama traktor.

‘Biasanya ketika harus pengolahan lahan pascapanen. Lahan itu kan harus diolah lagi kalau sudah digunakan, harus dibajak lagi. Kita kadang harus saling pinjam traktor ke kecamatan lain,’ ungkapnya.

Selain itu, kebutuhan solar juga menjadi salah satu kendala. Para petani terkendala membeli solar karena menggunakan jeriken.

Petani IP 400 tahun ini baru diselenggarakan di Kecamatan Rancasari. Rencananya tahun depan akan bertambah di Kecamatan Cinambo sebanyak tiga kelompok petani zipur.

‘Ada tiga kelompok tani. Lahannya 30 ha. Meski tidak seluas Rancasari, minimal ada kecamatan yang bertambah,’ pungkasnya.

Untuk mengantisipasi kendala-kendala di Rancasari agar tak terulang saat pembukaan kelompok baru Cinambo, Eva menuturkan, DKPP akan meminta bantuan ke kementerian untuk menambah unit traktor di Kota Bandung.

Camat Rancasari Hamdani mengatakan, dengan adanya IP400, para petani pemilik diharapkan tidak menjual lahannya untuk alih fungsi yang lain. Sehingga petani bisa mempertahankan lahan pertanian untuk tetap eksis.

‘Para petani bisa meningkatkan produksi padinya melalui apa yang disediakan oleh pemerintah. Hasil panen padi ini akan dijual ke koperasi dan penampung,’ pungkasnya singkat. ***

Komentari

Berita Terkait

Cetak Advokat Handal, DPD FERARI Jabar dan STAI Siliwangi Gelar PKPA
Penutupan AAYF 2025, Farhan Sebut Bandung Adalah Kota dengan Ragam Budaya Berkumpul dan Bersatu
Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin
Malaysia Hingga India Hadiri Pembukaan Asia Africa Festival 2025
Uji Tabrak TIGGO 9 Kecepatan 50KM/Jam, Hasilnya Luar Biasa
Keren, Karya Kriya Tekstil dan Fashion Tel-U Pernah Kolab Bareng Desainer Ternama
bank bjb Perkuat Sinergi dengan Pemkab Kuningan Lewat Pinjaman Daerah
Dadi Ahmad Roswandi Nakhodai IKASMANTIKA 2025–2030

Berita Terkait

Senin, 20 Oktober 2025 - 18:36 WIB

Cetak Advokat Handal, DPD FERARI Jabar dan STAI Siliwangi Gelar PKPA

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:32 WIB

Penutupan AAYF 2025, Farhan Sebut Bandung Adalah Kota dengan Ragam Budaya Berkumpul dan Bersatu

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:21 WIB

Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:08 WIB

Malaysia Hingga India Hadiri Pembukaan Asia Africa Festival 2025

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 20:11 WIB

Keren, Karya Kriya Tekstil dan Fashion Tel-U Pernah Kolab Bareng Desainer Ternama

Berita Terbaru

Wali Kota Bandung saat meninjau Pasar Seni ITB. PJ/Dok

FEATURED

Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin

Senin, 20 Okt 2025 - 17:21 WIB