BANDUNG, PelitaJabar – Para atlet karate harus siapkan mental baja dan kesungguhan hati yang keras guna meraih prestasi terbaik pada pertandingan Babak Kualifikasi (BK) PON XXI tahum 2023 mendatang.
“Sekarang atlet jangan berfikir yang lain-lain. Fokus dan siapkan mental yang super baja serta kesungguhan hati yang keras pada pertandingan BK yang sudah di depan mata. Ajang BK adalah titik dimana para karateka merebut tiket ke PON Sumut-Aceh 2024 mendatang,” tegas Ketua Umum Federasi Olahraga Karate-do Indoneaia (FORKI) Jabar Gianto Hartono SE Rabu, 2 Agustus 2023.
Jika kalah pada pertandingan BK itu otomatis kata Sekum KONI Jabar ini, perjalanan atlet menuju PON Sumut-Aceh terhenti.
Oleh karena itu, dirinya mengingatkan agar para atlet jangan menyia-nyiakan kesempatan.
“Kesempatan itu tidak datang dua kali. Tidak siap mental dan kesungguhan hati lalu gagal, maka perjalanan menuju PON 2024 juga berakhir. Ini nasehat dan peringatan saya kepada para adik-adik atlet. Mudah-mudahan ini menjadi motivasi sekaligus semangat mereka menghadapi BK PON Cabang Olahraga (Cabor) karate ini,” ucap Gianto yang mengantar Karate Jabar juara umum pada PON Papua tahun 2021 lalu.
Sementara itu Tim karate Jawa Barat terus mematangkan persiapan jelang babak kualifikasi PON XXI tahun 2023.
Kabid Binpres FORKI Jabar Arif Hardiana mengatakan persiapan latihan menuju Babak Kualifikasi (BK) untuk FORKI Jabar sejauh ini berjalan baik. Program pembentukan performa atlet termasuk mental bertanding, fisik, stamina serta tehnik terus ditingkatkan.
“BK cabor karate sendiri akan dilaksanakan pada 25 sampai 27 Agustus di Banjarbaru Kalimantan Selatan. Atlet Jabar sudah disiapkan jauh-jauh hari. Meskipun ada kendala yang dihadapi terutama dari perijinan atlet yang bekerja. Namun persiapan sudah dilakukan sejak dua bulan yang lalu, tepatnya bulan Juni,” ujar Arif.
Ada 32 atlet yang disiapkan untuk menghadapi BK. Mereka akan tampil di 17 nomor pertandingan. Lantas kenapa dipanggil sampai 32 atlet.?
Arif menjelaskan karena hampir sebagian olahraga beladiri membutuhkan atlet untuk sparring partner. Sehingga tidak bisa memanggil sesuai dengan kuota yakni 17 atlet untuk tampil di 17 nomor pertandingan.
“Kita butuhkan sparing partner yang memadai. Ini akan mengoptimalkan kemampuan atlet itu sendiri. Dari 32 atlet FORKI Jabar yang disiapkan untuk BK, masih diberlakukan sistem promosi degradasi, dengan sistem ini diharapkan akan muncul karateka-karateka terbaik untuk tampil di PON tahun depan,” pungkas Ketua Bidang Prmbinaan Prestasi KONI Jawa Barat ini. Joel