Tokoh Masyarakat Tolak Berdiri SMAN di Kersamanah

- Penulis

Selasa, 24 Juni 2025 - 18:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

GARUT, PelitaJabar – Wacana pendirian Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di Kecamatan Kersamanah, Garut menjadi perbincangan hangat. Ada yang setuju, ada juga yang menolak.

Pasalnya, dapat mengganggu eksistensi sekolah-sekolah swasta yang sudah lebih dulu beroperasi.

“Untuk saat ini, saya rasa belum terlalu mendesak mendirikan SMA Negeri di Kersamanah. Para lulusan SMP, MTs, atau sekolah menengah lainnya masih bisa tertampung di SMA PGRI maupun Madrasah Aliyah yang sudah ada di sini,” jelas H. Yayat Suherman K, salah satu tokoh masyarakat kepada PJ Selasa 24 Juni 2025.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dia khawatir jika pemerintah memaksakan pendirian SMAN bisa berdampak buruk terhadap keberlangsungan sekolah swasta.

“Kalau langsung dibangun sekarang, banyak sekolah swasta bisa gulung tikar. Karena siswa yang biasa mendaftar ke sekolah swasta pasti akan beralih ke SMA Negeri. Ini jelas akan memukul sekolah-sekolah swasta yang saat ini masih berjuang dengan jumlah siswa yang minim,” ungkapnya.

Tak hanya itu, H. Yayat juga menyoroti nasib para tenaga pendidik, terutama guru honorer sukarelawan (SKUAN) yang mengabdi di sekolah-sekolah swasta di Kersamanah.

“Pemerintah juga harus memikirkan nasib para guru di sekolah swasta itu. Kalau sekolah negeri dibuka, mereka bisa kehilangan pekerjaan. Dan tidak mungkin semua guru swasta itu otomatis diangkat menjadi guru negeri,” tegasnya.

Menurutnya, pemerintah daerah dalam hal ini Pemkab Garut perlu melakukan kajian matang dan menyerap aspirasi dari seluruh elemen masyarakat.

“Saya bukan tidak setuju. Tapi saya merasa belum saatnya. Ini soal waktu yang kurang tepat. Kita harus memikirkan dampaknya secara menyeluruh, termasuk ancaman pengangguran bagi para guru swasta jika SMA Negeri benar-benar dibuka sekarang,” pungkasnya. Jang

Komentari

Berita Terkait

Cetak Advokat Handal, DPD FERARI Jabar dan STAI Siliwangi Gelar PKPA
Penutupan AAYF 2025, Farhan Sebut Bandung Adalah Kota dengan Ragam Budaya Berkumpul dan Bersatu
Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin
Malaysia Hingga India Hadiri Pembukaan Asia Africa Festival 2025
Uji Tabrak TIGGO 9 Kecepatan 50KM/Jam, Hasilnya Luar Biasa
Keren, Karya Kriya Tekstil dan Fashion Tel-U Pernah Kolab Bareng Desainer Ternama
bank bjb Perkuat Sinergi dengan Pemkab Kuningan Lewat Pinjaman Daerah
Dadi Ahmad Roswandi Nakhodai IKASMANTIKA 2025–2030

Berita Terkait

Senin, 20 Oktober 2025 - 18:36 WIB

Cetak Advokat Handal, DPD FERARI Jabar dan STAI Siliwangi Gelar PKPA

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:32 WIB

Penutupan AAYF 2025, Farhan Sebut Bandung Adalah Kota dengan Ragam Budaya Berkumpul dan Bersatu

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:21 WIB

Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:08 WIB

Malaysia Hingga India Hadiri Pembukaan Asia Africa Festival 2025

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 20:11 WIB

Keren, Karya Kriya Tekstil dan Fashion Tel-U Pernah Kolab Bareng Desainer Ternama

Berita Terbaru

Wali Kota Bandung saat meninjau Pasar Seni ITB. PJ/Dok

FEATURED

Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin

Senin, 20 Okt 2025 - 17:21 WIB