BANDUNG, PelitaJabar – Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) 2023, sampah tekstil menyumbang 2,87% dari total sampah nasional atau setara dengan sekitar 1,75 juta ton per tahun dari rata-rata timbulan 70 juta ton.
Ironisnya, industri tekstil juga dikenal sebagai salah satu sektor paling boros air dengan penggunaan mencapai 93 miliar meter kubik per tahun. Jumlah tersebut setara dengan 31 kali kapasitas Waduk Jatiluhur yang hanya mampu menampung 3 miliar meter kubik air.
PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART) mengajak seluruh karyawan lebih peduli terhadap pengelolaan limbah tekstil dan mendorong terciptanya gaya hidup berkelanjutan yang berdampak positif bagi lingkungan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Direktur dan Chief Regulatory Officer XLSMART, Merza Fachyz, mengatakan, lewat EcoFusion Sustainability Week, kami ingin menekankan keberlanjutan bisa dimulai dari langkah sederhana.
“Termasuk dari cara kita berbusana. Fashion bukan sekadar penampilan, tetapi juga dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan,” katanya Selasa 2 September 2025.
Rangkaian program EcoFusion Sustainability Week sebagai bagian dari komitmen perusahaan untuk “connect every Indonesian for a better life”.
Rangkaian acara pada Agustus 2025 lalu, diisi dengan berbagai kegiatan, seperti workshop upcycling pakaian lama, talkshow inspiratif, bazaar produk ramah lingkungan, hingga digital challenge.
Kegiatan ini dirancang tidak hanya memberikan edukasi, tetapi juga pengalaman praktis bagi peserta untuk menerapkan gaya hidup berkelanjutan dalam keseharian.
Selama empat hari penyelenggaraan, program ini menghadirkan sejumlah agenda utama:
- EcoFusion Challenge & EcoFusion Corner (19–22 Agustus)
- Workshop Upcycling Wall Hanging bersama Setali (19 Agustus)
- EcoFusion Talks: Style with Purpose – Turning Fashion into a Force for Good dengan narasumber Nadia Mulya dan Cynthia S. Lestari (20 Agustus)
- Workshop Mindful Stitching bersama Setali Indonesia dan Sashiko Upcycling Jeans bersama ControlNew (21 Agustus)
Selain itu, hadir pula Sustainable Art Installation sebagai area interaktif yang mengajak karyawan mengenal konsep sustainable fashion melalui mirror selfie spot, Capsule Wardrobe Challenge, serta dropbox donasi pakaian untuk didaur ulang.
Melalui EcoFusion Sustainability Week, lebih 400 potong pakaian total berat sekitar 120 kg berhasil dialihkan dari potensi menjadi sampah tekstil, diolah melalui program upcycling dan dijual kembali lewat thrift bazaar.
Pencapaian nyata dari kegiatan ini tercermin dari partisipasi aktif 300 orang atau setara dengan 10% karyawan.
Hasilnya, 80% dari mereka kini lebih memahami isu fashion ramah lingkungan dan bertekad untuk menjalani gaya hidup yang lebih berkelanjutan. ***









