Empat Permainan Tradisional Asal Jabar Pecahkan Rekor Dunia

- Penulis

Selasa, 8 Oktober 2019 - 13:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG, PelitaJabar – Empat permainan tradisional yang dimainkan 1000 lebih siswa di Desa Cibuluh, Kecamatan Tanjung Siang, Kabupaten Subang, memecahkan rekor dunia Senin (7/10) kemarin.

Rekor dunia RHR (record holder republic) yang tercipta diantaranya, permainan kolecer tradisional, permainan sarung, salam sabrang serta tarian permainan anak tradisional.

Keempat rekor ini dimainkan dihadapkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil beserta Isteri Atalia Ridwan Kamil Bupati Subang M Ruhimat, Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar Andreas Wijanto serta Muspida Kabupaten Subang dan masyarakat Tanjungsiang Subang.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil berkesempatan mengawali pemecahan rekor RHR itu dengan memainkan kolecer yang kemudian diikuti 1000 siswa dan masyarakat lainnya.

Setelah itu, berturut – turut permainan lainnya, yakni permainan babalonan sarung dan salam sabrang. Untuk kedua permainan ini, Ridwan Kamil bersama ibu Atalia Ridwan Kamil berkesempatan bermain bersama.

“Hari ini ada beberapa permainan tradisional menciptakan rekor dunia. Ini harus menjadi perhatian kalangan orangtua, bahwa permainan tradisional memiliki nilai dan makna serta edukasi untuk anak-anak,” ujar Ridwan Kamil, Selasa (8/10).

Emil sapaan akrab orang nomor satu di Jawa Barat ini juga mengatakan, kegiatan ini bukan soal pemecahan rekornya, tapi bagaimana masyarakat terutama kalangan orang tua memperhatikan anak-anaknya dalam bermain.

Saat ini, banyak anak-anak yang sudah mengemari dan mencintai permainan dalam gajet (game online), dan meninggalkan permainan tradisional.

Dikatakan Emil, sudah menjadi komitmen pemerintah dan DPRD Jabar dalam pemajuan kebudayaan berbasis tradisional, seperti permainan tarian tradisional di Desa Cibuluh.

“Permainan anak sekarang hanya bertumpu pada jempol belaka, berbeda dengan permainan tradisional yang membutuhkan kebersamaan, keberagaman, kerjasama dan kekompakkan sehingga memunculkan nilai nilai sosial di masyarakat,” urainya.

Emil juga mengatakan, Jawa Barat mempunyai program Jabar masagi yang didalamnya ada kebudayaan lokal tanpa doktrin.Tetapi melalui permainan anak yang digelar, lagunya banyak makna yang yang mengandung berbagai ada filosofinya.

“Semua di Jawa Barat mirip mirip ada sungai, ada Curug, ada gunung ada budaya digabung bikin orang betah tinggal, tinggal dilihat fresentabel atau tidak, layak untuk dikunjungi atau tidak itu yang akan kita perbaiki,” pungkasnya. Mal/Rief

Komentari

Berita Terkait

Lahirkan Atlet Hebat Farhan Dukung Uji Kompetensi Pelatih Cabor
Ribuan Pegawai BKKBN di Gembleng Kopassus
Rusak Parah, Warga Cibuyut Desa Lewo Garut Perbaiki Jalan
Senyuman Santri Yatim Saat Menerima Bantuan Baznas
BLIST Dinilai Mampu Entaskan Kemiskinan, Pengamat Perlu Dikaji
Timnas Atur Strategi di ASEAN U-23 Championship Mandiri Cup 2025
Penyalahgunaan Narkoba Mengkhawatirkan Ratusan ASN Bapenda Ikuti Deteksi Dini
Tercatat 171 Ribu Lebih Pelanggan KA Selama Libur Sekolah

Berita Terkait

Sabtu, 12 Juli 2025 - 19:24 WIB

Lahirkan Atlet Hebat Farhan Dukung Uji Kompetensi Pelatih Cabor

Sabtu, 12 Juli 2025 - 18:32 WIB

Ribuan Pegawai BKKBN di Gembleng Kopassus

Sabtu, 12 Juli 2025 - 17:54 WIB

Rusak Parah, Warga Cibuyut Desa Lewo Garut Perbaiki Jalan

Jumat, 11 Juli 2025 - 16:25 WIB

Senyuman Santri Yatim Saat Menerima Bantuan Baznas

Kamis, 10 Juli 2025 - 20:08 WIB

BLIST Dinilai Mampu Entaskan Kemiskinan, Pengamat Perlu Dikaji

Berita Terbaru

FEATURED

Ribuan Pegawai BKKBN di Gembleng Kopassus

Sabtu, 12 Jul 2025 - 18:32 WIB

DAERAH

Rusak Parah, Warga Cibuyut Desa Lewo Garut Perbaiki Jalan

Sabtu, 12 Jul 2025 - 17:54 WIB

DAERAH

Senyuman Santri Yatim Saat Menerima Bantuan Baznas

Jumat, 11 Jul 2025 - 16:25 WIB