BANDUNG, PelitaJabar—Situasi jaman digital, yang ditandai semakin majunya teknologi informasi, termasuk dalam kehidupan ekonomi, perburuhan dan tenaga kerja. Siapapun regulator, harus menguras otak. Sebuah perubahan informasi industri atau revolusi teknologi, ke generasi 4 yang begitu cepat. Karena itu, menghadapi jaman digital teknologi informasi, mutlak harus kita hadapi.
“Saya belum ada bayangan, setelah revolusi digital ini, apakah kedepan tenaga manusia diganti atau beralih ke mesin. Generasi ketiga juga begitu, ternyata generasi 123 bisa dilalui. Saya tidak paham, hiruk pikuk dari 1 ke 2, dari 3 ke 4 sangat cepat. Bagaimana 4 ke 5, atau bisa jadi ini puncaknya, atau kembali ke awal. Sebagaimana makanan, ke nature, namun masyarakat ingin cepat, jadi perlu proses,” jelas Gubernur Jawa-Barat DR. H. Ahmad Heryawan disela pelantikan Ketua dan Pengurus Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) di Gedung Pakuan, Bandung Kamis (10/5).
Dia mencontohkan kemerdekaan Korea yang hanya berbeda dua hari dengan Indonesia, dimana Korea memproklamirkan kemerdekaan pada 15 Agustus dan Indonesia 17 Agustus 1945. “Ada apa dengan kita Indonesia, dimana kita memiliki semua kekayaan alam, sementara Korea jauh dari kita. Namun mereka bisa lebih maju, ini yang perlu kita pikirkan bersama,” tambah Aher, panggilan akrab Gubernur Jabar.
Karena itu, dia mengajak SMSI menghadirkan informasi membangun dan lebih Mengutamakan fungsi sosial kontrol.
“Bangun cara pandang yang baik, hadirkan informasi membangun dalam hal pendidikan, terlebih informasi media yang baik dengan mengutamakan fungsi etika dan fungsi sosial kontrolnya,” paparnya.
Ketua SMSI Pusat Auri Jaya mengungkapkan, bisnis industri media digital tidak semudah seperti media cetak. Banyak faktor yang harus dilakukan pada media digital seperti kecepatan atau update.
“Untuk bisa tembus di 10 papan teratas media online di Indonesia, SMSI akan segera membangun newsroom sebagai media berbagi informasi dan berita sehingga update berita tetap terjaga,” kata Auri yang juga dari JPNN.Com.
Dikatakan, terdapat 43 ribu media online seluruh Indonesia, yang tersebar di seluruh Indonesia. “Anggota SMSI sendiri cukup besar, yakni sekitar 370 media online di 30 propinsi. Ini organisasi media online terbesar, namun kita akui, media-media yang tergabung di SMSI masih dalam proses berkembang. Karena itu tadi, lebih rumit dari media cetak, harus beradu konten,” pungkasnya.
Sementara Ketua SMSI Jawa-Barat Hardiansyah mengatakan, setelah pelantikan, pihaknya akan segera bekerja guna kemajuan media-media online yang berada dalam keanggotaan SMSI.
“Kita akan segera bergerak dan bekerja karena banyak hal dan program ke depan yang harus segera dipersiapkan termasuk pendataan keanggotaan di wilayah Jabar,” tutup Andhy, yang juga pemilik Ayobandung.com Mal