BANDUNG, PelitaJabar – Walau baru pertama menggelar sistem daring, namun Sekolah Luar Biasa (SLB) di Jawa Barat (Jabar) siap melaksanakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2020. Salah satunya, SLBN Cinta Asih Soreang.
Ketua Panitia PPDB SLBN Cinta Asih Soreang, Sarliaji Cayaraya menjelaskan, pihak sekolah langsung bergerak cepat ketika panduan pelaksanaan PPDB disosialisasikan pada Maret 2020. Meski baru pertama kali membuka pendaftaran PPDB berbasis daring, namun Sarliaji menyatakan proses tersebut berjalan lancar.
“Pendaftaran online kami jalankan dan kita juga tetap membuka pendaftaran secara luring, mengingat keterbatasan pendaftaran dan hal lainnya,” tuturnya, di Jalan Nyalindung No. 91 Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu (10/06/2020).
Selama pendaftaran dibuka, tak sedikit orang tua yang masih membutuhkan panduan untuk mendaftar. Namun, hal tersebut tak menjadi masalah karena pihak sekolah sudah sigap dengan menyediakan layanan hotline. Melalui layanan tersebut pula, pihak sekolah mengatur masyarakat yang akan mendaftar secara luring agar tak membeludak.
“Kita lakukan pembatasan dengan cara menelepon orang tua yang telah terkonfirmasi akan mendaftar. Kita bagi, kurang dari 10 pendaftar setiap harinya daftar langsung ke sekolah. Kalau sudah penuh, dilayani keesokkan harinya,” ungkapnya, sambil menambahkan, sampai saat ini sudah ada belasan siswa yang telah mendaftar, baik secara daring maupun luring.
Sesuai alur PPDB SLB, seluruh siswa baru akan melalui fase assessment kekhususan. SLBN Cinta Asih Soreang, sudah memiliki research center sendiri sehingga proses assessment bisa berjalan optimal dan tepat sasaran. Ia menjelaskan, assessment tersebut untuk mengetahui kemampuan pra-akademis dan akademis anak.
“Ini jadi dasar guru untuk menentukan bagaimana program pembelajaran yang akan diterapkan kepada anak,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala SLBN Cinta Asih Soreang, Amin Juwardi menjelaskan, pembelajaran di satuan pendidikannya berbasis individu. Ia meyakini, kapasitas siswa, baik akademis maupun keterampilannya berbeda-beda. “Sedangkan kita adaptif dengan siswa. Karena, bagaimanapun karakter anak-anak berbeda,” pungkasnya Rls
sumber http://disdik.jabarprov.go.id