Grab for Food : Neneng Goenadi, Managing Director, Grab Indonesia berfoto bersama dengan Anthony Tan, CEO & Co-founder, Grab didampingi Sri Mulyani, Menteri Keuangan Republik Indonesia serta Hooi Ling Tan, Co-founder, Grab di even Grab for Good Jakarta, Selasa (24,9). PJ-ist
JAKARTA, PelitaJabar – Grab, everyday superapp terkemuka di Asia Tenggara, hari ini mengumumkan program kontribusi sosial bernama ‘Grab for Good’ untuk memberdayakan lebih banyak masyarakat Asia Tenggara menjangkau sejumlah akses krusial ke teknologi, peningkatan keterampilan dan layanan digital.
Dengan memanfaatkan kapasitas teknologi, platform, dan kerja sama, Grab telah menetapkan sebuah misi besar untuk program “Grab for Good” yang akan dicapai pada tahun 2025.
Diantaranya Grab bertekad meningkatkan literasi digital dan inklusi bagi lebih dari 3 juta masyarakat Asia Tenggara pada 2025 melalui kemitraan dengan pemerintah, perusahaan swasta dan organisasi nirlaba.
Selain itu memberdayakan wirausahawan mikro dan bisnis skala kecil. Grab akan membantu lebih dari 5 juta pebisnis tradisional dan merchant kecil.
Selanjutnya membangun angkatan kerja yang siap menyambut masa depan: 16% generasi muda di Asia Tenggara ingin bekerja di sektor teknologi masa depan. Grab ingin melatih 20.000 siswa melalui inisiatif pengembangan talenta teknologi, bekerja sama dengan institusi pendidikan, lembaga nirlaba dan perusahaan teknologi terdepan.
Untuk mencapai misi-misi ini, Grab mengumumkan dua inisiatif unggulan di bawah program “Grab for Good”; sebuah pelatihan peningkatan keterampilan dan literasi digital yang bekerja sama dengan Microsoft, dan inisiatif “Mendobrak Sunyi”, memberikan kesempatan bagi teman Tuli dan orang dengan keterbatasan pendengaran untuk dapat berpartisipasi lebih baik dalam ekonomi digital melalui ekosistem Grab.
Dua inisiatif ini merupakan permulaan dari rencana tahunan Grab untuk mendukung setiap orang dan bisnis skala kecil dengan kemampuan teknologi yang krusial, serta sebagai pembekalan agar bisa berkembang dalam ekonomi digital baru.
“Asia Tenggara siap menjadi ekonomi terbesar keempat di dunia pada tahun 2030, namun pada kenyataannya tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk ikut tumbuh bersama Asia Tenggara yang tengah tumbuh. Jika sektor swasta secara aktif menciptakan program-program untuk komunitas lokal, maka teknologi dapat lebih dijangkau oleh lebih banyak orang, dan proses pembelajaran keterampilan-keterampilan baru dapat dengan segera mengubah kehidupan lebih banyak orang di Asia Tenggara,” pungkas Anthony Tan, Group CEO & Co-founder, Grab dalam rilisnya yang diterima PJ Rabu (25/9).
Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pihaknya berterima kasih kepada Grab yang telah menghidupkan optimisme dengan cara membuat akses kepada mereka yang sebelum tidak terlayani oleh sistem yang ada.
“Saya melihat lebih banyak peluang tentang bagaimana pemerintah Indonesia dapat berkolaborasi dengan perusahaan digital seperti Grab dalam program pendidikan, kesehatan, dan jaringan pengaman sosial. Pemerintah Indonesia bertekad untuk membangun kondisi yang memang dibutuhkan, yaitu infrastruktur dan sumber daya manusia, agar masyarakat di Indonesia dapat speenuhnya memetik manfaat dari perkembangan ekonomi digital.”
tegasnya. Mal