BANDUNG, PelitaJabar -Guna berdayakan Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM), Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) bekerja sama dengan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) telah menyalurkan dana Rp 885 miliar.
Lembaga tersebut juga berkomitmen menambah investasi dalam bentuk sindikasi sebesar Rp 500 miliar.
Demikian anggota Badan Pelaksana BPKH, A Iskandar Zulkarnain, saat sambutan seremonial kerja sama investasi Reksadana Penyertaan Terbatas Syariah dan sindikasi pembiayaan bersama bank-bank syariah untuk disalurkan dalam program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (MEKAAR), di kantor Desa Sukatani, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jumat 13 Mei 2022.
‘Dengan asumsi penyaluran pembiayaan maksimal Rp 10 juta setiap nasabah, minimal 138.500 orang ibu-ibu yang telah dan akan menerima manfaat investasi dari BPKH,’ papar Iskandar.
Kegiatan populis tersebut dihadiri Kepala Badan Pelaksana BPKH, Anggito Abimanyu; Anggota Badan Pelaksana Bidang Penghimpunan, Penempatan, Investasi Langsung dan Investasi Lainnya, A. Iskandar Zulkarnain; Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily; Direktur Operasional PNM, Sunar Basuki; Kepala Cabang PNM Cimahi, Neneng Yani; Kepala Desa Sukatani, Dede Supriadi, serta 40-an nasabah PNM Mekaar Syariah.
Dikatakan, sebagai bagian dari ekosistem keuangan syariah, BPKH memiliki semangat dan komutmen tinggi untuk memberdayakan UMKM dan meningkatkan ketahanan ekonomi umat.
Ia berharap investasi BPKH itu tidak hanya menghasilkan nilai manfaat, melainkan juga memberikan dampak positif yang besar kepada masyarakat.
‘Dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan itu bisa berupa meningkatnya kualitas ekonomi dan pendidikan kaum ibu dan keluarganya yang berasal dari berbagai desa di seluruh Tanah Air,’ ucapnya.
Sebagai rangkaian dari kegiatan tersebut, PNM juga meresmikan sarana belajar‘Ruang Pintar di Desa Sukatani sebagai sarana pendukung untuk untuk memfasilitasi anak-anak para nasabah PNM Mekaar dan masyarakat sekitar.
Ruang Pintar meliputi perpustakaan, paket alat tulis, akses internet, laptop, meja dan kursi, serta proyektor yang sangat berguna untuk membuka akses pembelajaran, terutama secara daring.
Melalui Ruang Pintar yang disediakan selama enam bulan untuk anak-anak para nasabah PNM Mekaar dan masyarakat sekitar itu,
PNM berharap menjadikan hal itu sebagai bagian dari kontribusi perusahaan dalam mencerdaskan masyarakat prasejahtera yang kesulitan untuk belajar secara online.
‘Dengan Ruang Pintar ini kami berharap dapat membantu mengurangi beban pengeluaran orang tua yang anaknya melakukan kegiatan pembelajaran jarak jauh,’ pungkas Direktur Operasional PNM, Sunar Basuki. ***