BANDUNG, PelitaJabar – Dua belas tahun nyaris tak terdengar suaranya. Terlebih prestasinya di cabang olahraga (Cabor) senam membuat sosok anak muda Dika Chrisna Irzandi terpanggil untuk membenahinya.
“Cabor senam ini seperti “mati”. Padahal jauh sebelumnya Cabor senam Jawa Barat pernah berprestasi. Jiwa olahraga saya tepanggil. Saya tidak bisa membiarkannya begitu saja. Jadi, ya saya harus maju dalam pemilihan Ketua Umum Pengprov senam,” kata Kang Dika, begitu dia akrab dipanggil kepada PJ Jumat 25 April 2025.
Seperti diketahui Sabtu 26 April 2025 akan digelar Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) Cabor Senam yang telah berganti nama dari Persatuan Senam Indonesia (Persani ) menjadi Federasi Gymnastik Indonesia (FGI).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Musorprov berlangsung di lantai III Sekretariat KONI Jabar Jalan Padjajaran Bandung.
Keinginannya sangat bulat menakhodai Cabor senam Jawa Barat dan tidak bisa ditahan.
Menurut Bendahara Umum (Bendum) Asosiasi Industri Mineral Republik Indonesia (AIMRI), dirinya merasa berdosa jika melakukan pembiaran terhadap prestasi Cabor senam Jawa Barat yang terus anjlok.
“Kesiapan saya memimpin cabor senam Jabar sudah bulat. Melihat prestasi 12 tahun kebelakang yang tidak baik-baik saja. Rasanya waktu 12 tahun sudah cukup untuk olahraga senam Jabar tidur. Sekarang harus bangun. Sebagai insan olahraga Jabar, saya harus membenahi senam Jabar. Karena ini cabor Olimpik jadi prestasinya harus mendunia,” harap Kang Dika.
Di Musorprov nanti semula diramaikan tiga kandidat. Selain dirinya juga ada mantan Ketua Umum Persani Kota Bandung Sri Rahayu (Sritje) dan juga Ketua Umum Persani Kota Bandung yang baru Helmi.
Namun baik Sritje dan Helmi akhirnya mundur dan berbalik mendukung dirinya.
“Alhamdulilah, tinggal satu nama saya. Kedua calon tadi memiliki visi dan misi yang sama dalam membangun FGI Jabar yang lebih baik ke depan. Ibu Sritje dan Kang Helmi mendukung saya untuk memimpin FGI Jabar,” bebernya.
Dia menginginkan Musorprov berjalan adem ayem sebagai langkah awal menuju Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) tahun 2026 dan Pekan Olahraga Nasional (PON) di NTT dan NTB tahun 2028 mendatang.
“Akselerasi ini harus dibangun lebih rapi. Tidak bisa tidak. KONI Jabar adalah induk kita. Jadi saya tentunya juga harus banyak berkoordinasi dengan KONI Jabar,” kata Kang Dika.
Dirinya juga sangat senang adanya program dari KONI Jabar untuk cabor senam.
“Akan ada kerjasama khusus dengan Beijing Sport University di Cina. Ini tentu menambah rasa percaya diri saya untuk sama-sama membangun prestasi Cabor senam ke depan. Mohon doanya,” pungkasnya. Joel