CIREBON, PelitaJabar – Sebagai bentuk komitmen terhadap UMKM, PT Pos Indonesia (Persero) berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh terhadap pelaku Usaha di Pondok Pesantren Buntet, Cirebon.
Selain pelatihan, juga digelar pameran digitalisasi UMKM Alumni Pondok Pesantren Buntet bertajuk ‘Santripreneur Go Digital & Expo UMKM Santri’.
Dalam acara tersebut, Pos Indonesia hadir untuk memberikan ilmu dan pelatihan kepada pelaku UMKM mengenai layanan transaksi keuangan digital.
“Hari ini, PT Pos Indonesia hadir di Pesantren Buntet melakukan beberapa kegiatan. Salah satunya itu kami tadi memberikan materi atau memberikan pembekalan kepada para UMKM, Santripreneur, untuk layanan transaksi keuangan digital,” ujar Direktur Bisnis Jasa Keuangan PT Pos Indonesia Haris, Sabtu 26 Agustus 2023.
Dengan mendorong aplikasi milik Pos Indonesia, Pospay superapp untuk bisa diakses ke semua daerah sehingga bisa digunakan para UMKM. Termasuk UMKM di Ponpes Buntet.
“Pertama, mobile apps kami, Pospay, kami dorong untuk segmen UMKM. Karena itu, kami mendorong Pospay kami untuk tersedia di daerah-daerah,” kata Haris.
Kehadiran superapp Pospay ini diharapkan bisa mempermudah sekaligus membantu para pelaku UMKM dalam melakukan operasional penjualannya. Mulai dari memproduksi barang hingga pengiriman barang.
Dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan ini, Haris berharap Pos Indonesia bisa menjangkau kerja sama yang lebih luas dengan para UMKM di seluruh Indonesia.
Bahkan, Pos Indonesia memasang target untuk bisa menjangkau 3 juta UMKM pada 2023
“PT Pos Indonesia tahun ini punya target untuk UMKM sebanyak 3 juta. Tidak ada yang lain maksud kami untuk bisa membantu para UMKM dalam proses, misalnya memproduksi barang,” tambah Haris.
Pada kesempatan itu, Haris mengungkapkan kesannya terhadap UMKM di Pesantren Buntet.
Dia berharap UMKM di Pesantren Buntet dan sekitarnya semakin maju dan mengembangkan usahanya hingga ke pasar internasional.
Ketua Umum Yayasan Pesantren Buntet Kh Salman Al Farisi berharap bisa bekerja sama dengan PT Pos Indonesia dalam mengembangkan UMKM di lingkungannya.
“Kami ucapkan banyak terima kasih. Ini adalah bagian dari usaha kami juga. Karena kami ingin pondok pesantren hadir, tidak sekadar menjadi tempat pendidikan, pusat pendidikan, khususnya dalam keagamaan, tetapi juga kami menjadi pusat ekonomi,” pungkasnya singkat.
Wakil Presiden (Wapres) K.H Ma’ruf Amin mengapresiasi dengan hadir di acara tersebut.
“Saya ingin mendorong terus peran-peran pesantren ini ke depan sebagai bagian daripada usaha pengembangan ekonomi baru yang selama ini tidak dianggap sebagai potensi ekonomi. Kita kembangkan baru dalam rangka meningkatkan, menguatkan ekonomi nasional kita,” ujar Ma’ruf Amin.
Wapres menilai peran pesantren dalam UMKM sangat penting. Bahkan, menurutnya sudah berjalan dengan baik, terutama di Ponpes Buntet.
“Sore hari ini saya melihat bagaimana ekonomi UMKM dibangun melalui basis pesantren,” papar Wapres.
25 UMKM semarakkan acara Ponpes Buntet
Sebanyak 25 UMKM hadir di acara pameran UMKM Santri Ponpes Buntet, mulai dari makanan, produk fesyen, hingga minuman.
Menariknya, beberapa UMKM tersebut memiliki pasar yang luas hingga internasional. Bahkan, sudah menjangkau di pasar Eropa.
“Kalau di Singapura produk kami masuk di HAO Mart. Kalau di Jepang itu, produk kami masuk di Sariraya Halal Mart. Tempatnya ada 19. Kalau di Malaysia, produknya ada di Malakat Mall. Juga produknya sudah ada yang masuk ke Prancis dan di Jeddah. Produk jualan UMKM di sini juga sudah masuk di Indomaret dan juga ke Sarinah dan juga ke Bali,” jelas salah satu peserta UMKM Kurnia Sukma.
Dalam pameran UMKM ini, Sukma menjual produk makanan, yakni jamur tiram krispi. Ia mengaku jamur tiram krispi buatannya sudah dijual di beberapa wilayah Indonesia.
“Yang saya jual hari ini, produk jamur, jamur tiram crispy. Jualan saya ini tidak hanya di Indonesia. Juga sudah ada di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan NTB. Produknya sudah ada di Indomaret. Usaha kami sudah berbasis B2B istilahnya,” kata Sukma.
Sukma juga mengaku, produk jamur krispnya juga sudah dijual ke luar negeri. Ia menjual dengan empat rasa.
“Terus ada rasa rendang. Kami menjual ini karena Indonesia sulit ekspor rendang daging ke luar negeri. Boleh ekspor rendang daging ke luar negeri, tapi ambil dagingnya harus dari sana. Jadi kami modifikasi dengan rendang jamur, rendang singkong, dan rendang ubi. Seperti itu yang kami jual,” paparnya.
Sukma bahagia bisa mendapat kesempatan memperkenalkan jualannya di acara ini. Apalagi, produknya dilihat Wapres Ma’ruf Amin.
Penyerahan fisik emas Pospay Gold
Selain memberikan pembekalan untuk para UMKM, Pos Indonesia juga menyerahkan emas 31 gram ke pondok pesantren melalui Pospay Gold.
Ini juga merupakan salah satu bentuk dukungan Pos Indonesia terhadap Pondok Pesantren Buntet.
Adapun Pospay Gold diluncurkan Pos Indonesia pada Rabu, 23 Agustus 2023.
Kehadiran Pospay Gold sebagai upaya Pos Indonesia membantu masyarakat mempersiapkan masa depan dengan bertransaksi fisik emas menggunakan harga yang dinamis (harga pasar internasional).
Pos Indonesia tidak bergerak sendiri untuk membuat Pospay Gold. Mereka bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Kinesis Global. ***