BANDUNG, PelitaJabar — Gubernur Jawa-Barat Ridwan Kamil atau biasa disapa Emil mengungkapkan, pembangunan di Jawa Barat tidak bisa hanya mengandalkan APBD saja, diperlukan inovasi pendanaan agar program pembangunan bisa maksimal.
Menurutnya, pemerintah tengah menyiapkan beberapa inovasi untuk mendanai pembangunan di Jabar dalam lima tahun ke depan. Salah satunya memaksimalkan pola Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) dalam pembangunan infrastruktur.
“Di Jabar lima tahun ke depan bangun infrastruktur dengan pola KPBU. Saya sudah minta kepala daerah banyak pinjem ke Bank BJB. BJB akhirnya jadi development bank,” jelas Emil disela Musrenbang RPJMD 2018-2023 Jawa Barat, di Trans Luxury Hotel, Bandung, Selasa (13/11).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, pihaknya juga akan memaksimalkan dana umat untuk keperluan pembangunan. Menurut data yang ada, potensi zakat di Indonesia mencapai Rp200 triliun. Namun sejauh ini baru bisa terkumpul Rp20 triliun setiap tahunnya. “Harapannya ini bisa dimaksimalkan,” ujar Emil.
Dirinya juga mencoba bereksperimen dalam sistem birokrasi pemerintahannya. Dia bakal menerapkan birokrasi yang dia sebut dinamic government.
Melalui sistem birokrasi tersebut, dia akan melibatkan semua stakeholder untuk mempercepat pembangunan di Provinsi Jawa Barat. Di antaranya, perguruan tinggi, komunitas, pihak swasta dan stakeholder lainnya.
“Harapan ini mengubah pola, kami sedang bereksperimen birokrasi 3.0. Sistem birokrasi ini lebih melihat tujuan pembangunan selesai. Saat birokrasi tidak siap, kita ajak perguruan tinggi untuk menyelesaikan, komunitas. Jadi dinamic government,” tegasnya.
Sistem birokrasi tersebut, sudah diterapkan di beberapa negara maju. Di antaranya di Korea Selatan dan Singapura.
“Semoga dalam lima tahun ke depan bisa membuktikan eksperimen ini bisa,” pungkasnya. Mal