ASPIRASI : Anggota Komisi B DPRD Kota Bandung Folmer Siswanto M. Silalahi, S.T., menghadiri undangan Penyampaian Aspirasi dari Perkumpulan Pedagang Pasar Baru Trade Center (P3BTC), di Sekretariat P3BTC, Pasar Baru Lantai Dasar, Bandung, Jumat, 7 Juni 2024. Dani/Humpro DPRD Kota Bandung.
BANDUNG, PelitaJabar – Para pedagang yang tergabung di Perkumpulan Pedagang Pasar Baru Trade Center (P3BTC), meluapkan aspirasi yang selama ini menjadi unek-unek mereka.
Pasalnya, mereka keberatan dengan tindakan sepihak yang dilakukan PT DSMJ. Seperti pemadaman listrik kios, penggembokan kios, dan lainnya. Dampaknya, mengarah kepada tutupnya atau menyusutnya pedagang pasar baru.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ketika satu ruang kosong, tentu kios yang lain ikut berdampak sepi. Itu akibat dari penetapan harga kios secara sepihak dan biaya sewa SPTB yang kami menduga tidak ada payung hukumnya. Penetapan harganya di luar rasional, sedangkan bangunan Pasar Baru Trade Center belum direnovasi,” tegas Ketua Harian P3BTC Haidir A. Ismail di Sekretariat P3BTC, Pasar Baru Lantai Dasar, Bandung, Jumat, 7 Juni 2024.
Haidir meminta DPRD Kota Bandung, khususnya Komisi B, agar memaksimalkan fungsi pengawasan terhadap kondisi Pasar Baru Trade Center.
“Kami meminta DPRD melakukan pengawasan terhadap perjanjian kerja sama yang sudah jelas-jelas adanya indikasi wanprestasi dari pihak pengelola sekarang terkait dengan kewajiban pelaksanaan renovasi Pasar Baru Trade Center,” tambahnya.
Di tengah pertemuan itu, PT DSMJ berjanji akan membuka komunikasi dan berbagai masukan dari para pedagang.
Sebagai langkah awal, mereka kembali memberikan layanan listrik bagi pedagang yang sudah melunasi tunggakan.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi B DPRD Kota Bandung Folmer Siswanto M. Silalahi mengapresiasi pola-pola penyelesaian sengketa antara pedagang dan pengelola ini dengan diskusi terbuka.
“Sudah secara lisan ada upaya menghidupkan kembali listrik bagi kios yang sudah bayar tepat waktu dan tidak ada tunggakan. Kita melihat ini tentu sebagai langkah awal yang baik,” ujarnya.
Dia meminta Perumda Pasar Juara untuk terus melibatkan diri supaya tercipta iklim usaha yang nyaman bagi konsumen, pedagang, dan pengelola.
“Masih ada yang harus ditingkatkan, tetapi biarlah pertemuan ini memberi rasa keyakinan bahwa solusi dari berbagai masalah yang lebih besar bisa ditemukan. Semua pihak, khususnya Perumda harus ikut mendorong penyelesaian dengan cara yang lebih adem. Kami DPRD Kota Bandung selalu siap diajak diskusi dan bertemu demi menemukan solusi terbaik bagi setiap pihak,” pungkas Folmer.
Dalam pertemuan tersebut, juga dihadiri pengelola Pasar Baru Trade Center, PT Dam Sawarga Minaloka Jaya (PT DSMJ). ***