Harga Cabai Melambung Tinggi, Direktur PPHH Lakukan OPT di Garut

- Penulis

Minggu, 12 Juni 2022 - 06:49 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

GARUT, PelitaJabar –  Ir. Bambang Sugiharto, M.Eng.Sc. Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura (PPHH) Kementerian Pertanian (Kementan), melakukan pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) pada cabai.

Kegiatan tersebut melibatkan petugas POPT (pengendali organisme pengganggu tanaman).

‘Harga cabai ini naik terus. Ternyata setelah kita teliti lebih dalam penyebabnya memang suplay cabe berkurang, karena ada penyakit antraknosa sehingga mengurangi suplay cabai petani,’ paparnya saat mengunjungi Desa Padaawas, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Sabtu 11 Juni 2022.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Karena itu, direktorat Jenderal Hortikultura, turun full team, all out.

‘Apapun background-nya, semua turun untuk melakukan gerakan pengendalian hama cabe, OPT cabe agar serangan-serangan itu bisa dikurangi,’ tambahnya.

Serangan OPT ini, terjadi di seluruh daerah produsen cabe. Baik itu Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Untuk harga cabe sendiri di tingkat petani mencapai Rp55 ribu per kilogram. Ada pula yang mencapai Rp60 ribu, Rp65 ribu, bahkan Rp77 ribu.

Sementara Yusep Dani Abdillah, SPT., MP. Sub Koordinator Pengendalian OPT Dinas Pertanian Garut membenarkan serangan hama meningkat tajam pada cabai.

‘Laporan dari petugas POPT di lapangan melaporkan adanya terjadi peningkatan serangan hama dan penyakit,’ ujarnya.

Tingginya serangan hama menyebabkan komoditas cabai mengalami keniakan harga.

Dinas Pertanian Kabupaten Garut sendiri memberikan sarana prasarana seperti hand blower dan hand sprayer untuk mengendalikan hama penyakit.

Data OPT Tanaman Cabe yang berhasil diidentifikasi Dinas Pertanian Kabupaten Garut Periode 31 Mei 2022 diantaranya :

1. Trips ( Scirtothrips dorsalis ) seluas 10 ha kategori intensitas serangan ringan

2. Antraknosa ( Colletotrichum capsici ) seluas 54 ha kategori intensitas serangan ringan dan 5 ha kategori intensitas serangan sedang

3. Kutu Daun ( Myzus ) seluas 11 ha kategori intensitas serangan ringan

4. Layu Fusarium ( Fusarium oxysporium ) seluas 2 ha kategori intensitas serangan ringan

5. Virus Kuning (Gemini) seluas 4 ha kategori intensitas serangan ringan

6. Bercak Daun ( Cercospora capsici ) seluas 8 ha kategori intensitas serangan ringan

7. Lalat Buah ( Bactrocera sp ) seluas 14 ha kategori intensitas serangan ringan. Den

 

Komentari

Berita Terkait

Lahirkan Atlet Hebat Farhan Dukung Uji Kompetensi Pelatih Cabor
Ribuan Pegawai BKKBN di Gembleng Kopassus
Rusak Parah, Warga Cibuyut Desa Lewo Garut Perbaiki Jalan
Senyuman Santri Yatim Saat Menerima Bantuan Baznas
BLIST Dinilai Mampu Entaskan Kemiskinan, Pengamat Perlu Dikaji
Timnas Atur Strategi di ASEAN U-23 Championship Mandiri Cup 2025
Penyalahgunaan Narkoba Mengkhawatirkan Ratusan ASN Bapenda Ikuti Deteksi Dini
Tercatat 171 Ribu Lebih Pelanggan KA Selama Libur Sekolah

Berita Terkait

Sabtu, 12 Juli 2025 - 19:24 WIB

Lahirkan Atlet Hebat Farhan Dukung Uji Kompetensi Pelatih Cabor

Sabtu, 12 Juli 2025 - 18:32 WIB

Ribuan Pegawai BKKBN di Gembleng Kopassus

Sabtu, 12 Juli 2025 - 17:54 WIB

Rusak Parah, Warga Cibuyut Desa Lewo Garut Perbaiki Jalan

Jumat, 11 Juli 2025 - 16:25 WIB

Senyuman Santri Yatim Saat Menerima Bantuan Baznas

Kamis, 10 Juli 2025 - 20:08 WIB

BLIST Dinilai Mampu Entaskan Kemiskinan, Pengamat Perlu Dikaji

Berita Terbaru

FEATURED

Ribuan Pegawai BKKBN di Gembleng Kopassus

Sabtu, 12 Jul 2025 - 18:32 WIB

DAERAH

Rusak Parah, Warga Cibuyut Desa Lewo Garut Perbaiki Jalan

Sabtu, 12 Jul 2025 - 17:54 WIB

DAERAH

Senyuman Santri Yatim Saat Menerima Bantuan Baznas

Jumat, 11 Jul 2025 - 16:25 WIB