Hindari Diabetes, Kenali Perbedaan Pemanis Alami dan Buatan

- Penulis

Jumat, 29 Desember 2023 - 16:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MESKI memberikan rasa yang sama, sebagian orang masih ada yang belum memahami perbedaan pemanis alami dan pemanis buatan. Terlebih masing-masing pemanis ini memiliki batas konsumsi yang harus dipatuhi.

Karena itu, guna menghindari diabetes yang hingga kini belum ada obatnya, sebaiknya anda patuhi jumlah konsumsi per hari dan cari tahu makanan dan minuman apa saja yang berpemanis alami dan buatan.

Seperti apa perbedaan kedua pemanis ini, silahkan simak artikel dibawah ini :

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Perbedaan Pemanis Alami dan Pemanis Buatan serta Batas Konsumsinya

Sangat sulit untuk membedakan mana pemanis alami atau buatan untuk makanan dan minuman kemasan. Supaya Anda tahu lebih mudah kandungan pemanis dalam makanan, pastikan mengecek jenis dan jumlah kandungannya.

Berikut ini perbedaan yang bisa dilihat dari segi kemasan, rasa dan juga jumlah konsumsi yang disarankan:

1. Nama Kandungan yang Tertera

Pemanis alami adalah pemanis yang mudah ditemukan dalam bahan alam. Oleh karena itu jika sebuah produk memiliki pemanis alami maka jenis nama yang tertera adalah gula merah, gula tebu, gula mentah hingga gula palem. Berbagai jenis gula biasanya akan disebutkan dalam kemasan.

Pemanis buatan adalah bahan pengganti gula yang pembuatannya melalui proses kimiawi sehingga bisa menimbulkan rasa manis yang mirip. Pada kemasan, nama kandungan pemanis biasanya memiliki kata akhiran ‘osa’. Bisa saja seperti maltosa, dekstrosa, sukrosa dan lainnya.

2. Perbedaan Rasa

Apabila Anda mengonsumsi minuman bukan kemasan yang menggunakan pemanis maka cara membedakan hanya bisa melalui rasa. Ada ciri khas khusus dari rasa masing-masing pemanis. Jika menggunakan pemanis alami maka rasanya tidak akan meninggalkan efek pada lidah.

Beda dengan pemanis buatan yang seringkali menimbulkan rasa pahit di lidah. Khususnya jika makanan atau minuman tersebut memiliki kandungan pemanis buatan yang cukup tinggi. Rasa pahit akan sangat mengganggu setelah Anda makan atau minum.

3. Reaksi yang Diberikan

Usai mengonsumsi pemanis buatan atau alami ada reaksi tertentu yang bisa Anda alami. Pemanis buatan kerap kali menimbulkan reaksi alergi seperti sulit bernapas, sakit kepala hingga menimbulkan berbagai penyakit. Beda dengan pemanis alami yang minim reaksi alergi mengingat bahan yang digunakan aman.

Anda yang ingin mendapatkan asupan manis untuk tubuh aman, sebaiknya memilih pemanis alami yang kini lebih mudah dibeli melalui Blibli. Baik itu makanan hingga minuman dengan pemanis alami tersedia di Blibli bisa Anda konsumsi dengan aman dan menyehatkan.

4. Jumlah Konsumsi

Perbedaan yang sangat mencolok adalah batas konsumsi harian yang perlu Anda penuhi. Khusus pemanis alami, Kementerian Kesehatan RI membatasi jumlah asupannya adalah 50 gram per hari untuk gula. Jumlah ini sama seperti 4 sendok makan.

Sedangkan untuk pemanis buatan, menurut WHO jumlahnya adalah 40 mg per kg dari bobot tubuh per harinya. Fungsinya adalah untuk mencegah risiko diabetes hingga obesitas yang selama ini telah banyak kasus yang terjadi akibat pemanis buatan.

Baik itu pemanis alami dan pemanis buatan aman dikonsumsi selama jumlahnya sesuai dengan yang dianjurkan. Pasalnya tubuh juga tetap membutuhkan asupan gula atau rasa manis untuk memberikan energi.

Anda yang memiliki kadar gula rendah harus segera memenuhi kebutuhan tubuh dengan membeli produk dengan pemanis alami yang tersedia di Blibli.

Penuhi stok makanan atau minuman di rumah dengan belanja melalui Blibli. Pilihan produknya lengkap jadi Anda tidak perlu bingung lagi.

Yuk belanja sekarang. ***

Komentari

Berita Terkait

215 Tahun Kota Bandung, dari Kampung di Cikapundung Menjadi Kota Modern
Erwin Sebut Air Seteguk Untuk Suami, Isteri Mendapat Pahala Besar
Cetak Advokat Handal, DPD FERARI Jabar dan STAI Siliwangi Gelar PKPA
Penutupan AAYF 2025, Farhan Sebut Bandung Adalah Kota dengan Ragam Budaya Berkumpul dan Bersatu
Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin
Malaysia Hingga India Hadiri Pembukaan Asia Africa Festival 2025
Uji Tabrak TIGGO 9 Kecepatan 50KM/Jam, Hasilnya Luar Biasa
Keren, Karya Kriya Tekstil dan Fashion Tel-U Pernah Kolab Bareng Desainer Ternama

Berita Terkait

Selasa, 21 Oktober 2025 - 20:57 WIB

215 Tahun Kota Bandung, dari Kampung di Cikapundung Menjadi Kota Modern

Selasa, 21 Oktober 2025 - 20:33 WIB

Erwin Sebut Air Seteguk Untuk Suami, Isteri Mendapat Pahala Besar

Senin, 20 Oktober 2025 - 18:36 WIB

Cetak Advokat Handal, DPD FERARI Jabar dan STAI Siliwangi Gelar PKPA

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:32 WIB

Penutupan AAYF 2025, Farhan Sebut Bandung Adalah Kota dengan Ragam Budaya Berkumpul dan Bersatu

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:21 WIB

Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin

Berita Terbaru

Wali Kota Bandung saat meninjau Pasar Seni ITB. PJ/Dok

FEATURED

Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin

Senin, 20 Okt 2025 - 17:21 WIB