BANDUNG, PelitaJabar — Seorang pemimpin harus memiliki karakter, tegas dalam prinsip, luwes dalam bertindak dan bijak dalam mengambil keputusan serta dekat dengan anak buah.
“Diktukpasus dialokasikan bagi Bintara Tinggi (Bati) TNI AD yang mayoritas merupakan mantan Babinsa. Selain dari buah usaha, ini juga merupakan bentuk komitmen dan perhatian institusi terhadap berbagai prestasi kalian dalam menjalankan tugas di Komando Kewilayahan (Kowil) bersama masyarakat,”ungkap Kasad Jenderal TNI Mulyono saat memberikan pembekalan kepada 406 Perwira Abituren Pendidikan Pembentukan Perwira khusus (Diktukpasus) TNI AD, Gedung Sudirman, Secapaad, Bandung, Jumat (23/11).
Kegiatan yang dihadiri para pejabat teras TNI AD tersebut, Kasad juga memberikan motivasi kepada para Perwira yang berasal dari Bintara berprestasi.
“Sekaligus, menindaklanjuti atensi Presiden RI dan Panglima TNI kepada para Babinsa beberapa waktu lalu” sambungnya.
Menurut Kasad, peran Babinsa tidak hanya turut secara langsung meningkatkan kepercayaan Publik kepada TNI, namun juga membantu secara aktif dalam kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat.
“Apa yang kalian lakukan ini, tentunya dapat membantu program kesejahteraan nasional dari pemerintah dan juga semakin melekatkan atau memanunggalkan TNI dengan rakyat” tegas Jenderal TNI Mulyono
Jenderal bintang empat ini mengingatkan, apa yang diinginkan belum tentu yang terbaik bagi kita. “Namun percayalah apa yang diberikan oleh Allah SWT, itulah yang terbaik bagi kita,” tegas Kasad
Perubahan status dari Bintara menjadi Perwira harus ditindaklanjuti dengan adanya perubahan sikap dan perilaku sebagaimana tertuang dalam kode etik perwira Budi Bhakti Wira Utama, yaitu menjadikannya sebagai nilai moral dan spiritual yang kuat melekat dalam jiwa setiap perwira.
“Kondisi ini perlu diwaspadai, tugas kalian nantinya, turut mengawasi dan turun bersama dengan masyarakat, supaya generasi muda kita tidak tergerus dampak globalisasi dan perang proxy seperti yang dialami beberapa negara lain” ujar Kasad.
Kasad Jenderal TNI Mulyono juga menegaskan, di era digital dan perluasan media sosial (Medsos) seperti saat ini, banyak beredar berita hoax dan ujaran kebencian yang dapat memecah belah bangsa yang perlu di sikapi secara bijak dan cermat. Mal/Dispenad
—