BANDUNG, PelitaJabar – Punya orang tua, tapi tidak pernah memperhatikan anaknya. Bagaikan ayam kehilangan induk, cari makan sendiri dan berjuang hidup sendiri.
Begitulah kondisi Pertina Jawa Barat. Ketua Umum seperti “Mati Suri” alias tak jelas.
Ketua Umumnya ada, namanya Sugianto Nangolah. Politisi partai Demokrat dan anggota DPRD Jawa Barat ini disebut-sebut “bermulut besar”. Banyak janji kepada organisasi yang dipimpinnya. Tapi tidak pernah ditepati.
Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2021 lalu di Papua adalah bukti nyata bagaimana Sugianto Nangolah tidak memperhatikan Pertina Jabar.
Boro-boro memberikan bantuan, datang saja ke Papua untuk melihat dan memotivasi atletnya yang tengah berjuang demi Jawa Barat saja, tidak. Luar biasa.
Informasi yang dihimpun PJ, Pengurus Cabang (Pengcab) Pertina Kota dan Kabupaten sudah melayangkan surat mosi tidak percaya atas kepemimpinan yang terhormat Sugianto Nangolah. Baik tanggungjawab selaku Ketua Umum Pengprov Pertina Jabar atau janji-janji yang tak ditepati.
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Pengprov Pertina Jabar Dadan Amanda menyebutkan, dirinya tidak pernah mendapat dukungan dari Ketua Pengprov Pertina Jabar.
‘Kalau dari KONI Jabar waktu itu lewat Wakil Ketua II pak Yunyun mengatakan Ketua Umum KONI Jabar Pak Budiana siap mensupport untuk persiapan BK PON bagi Pertina jabar,’ jelas mantan atlet peraih medali emas berturut-turut PON Riau, PON Jabar dan PON Papua ini Senin 1 Mei 2023.
Dengan pernyataan tersebut, dirinya berkeyakinan Ketua Umum KONI Jabar beserta jajarannya akan memikirkan persiapan atlit dan memberikan dukungan yang luar biasa. Khususnya kepada Pertina Jabar yang tidak punya orang tua ini.
‘Saya masih ingat, bagaimana kita saat menghadapi PON Papua, kami merasa sangat diperhatikan KONI Jabar. Perlakuan Pak Budiana inilah yang meyakini diri kami, atlet dan pelatih untuk kami balas dengan prestasi baik di BK PON maupun di PON Sumut-Aceh nanti,’ tambah Dadan.
Terkait persiapan BK PON, pihaknya masih menunggu surat dari PP Pertina terkait kepastian tempat dan waktu pelaksanaannya.
‘Awalnya kami mendapat Info BK pertama akan dilaksanakan di Solo Juni ini. Tapi gak jadi karena Solo tidak siap. Terakhir kami dapat info lagi, kalau BK pertama di Makasar, Sulawesi Selatan dan BK kedua di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT),’ jelas Dadan.
Soal target di BK PON nanti, sebagai Kabid Binpres yang bertanggungjawab terhadap atletnya, Dadan ingin meloloskan seluruh kelas ke PON.
‘PON Papua lalu lolos 13 atlet, kalau gak salah kita berhasil membawa pulang 2 medali emas, 2 perak dan 6 medali perunggu. Sekarang semua 20 kelas. 11 kelas putra dan 9 kelas putri. Semoga ada peningkatan dalam perolehan medali. Insya Allah. Karena tim Pertina sekarang perpaduan muka-muka lama dan petinju muda. Doakan saja,’ pungkasnya. Joel