Kholid Abdullah Harras Sebut Korupsi Terbentuk Sejak Usia Dini

- Penulis

Sabtu, 15 Februari 2025 - 21:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BINGKISAN : Sekretaris Jenderal IKA UPI Najip Hendra SP menyerahkan bingkisan kepada Kholid Abdullah Haras, penulis buku “Membangun Bangsa Tanpa Korupsi”, di Auditorium IKA UPI, Jalan Setiabudhi 227 Bandung, pada Sabtu (15/2/2025). (Dok. Penerbit IKA UPI)

 

 

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

BANDUNG, PelitaJabar – Pakar linguistik antikorupsi Kholid Abdullah Harras mengungkapkan, Pendidikan antikorupsi, memegang peranan penting dalam membentuk generasi masa depan yang lebih jujur dan bertanggung jawab.

“Anak-anak membangun pemahaman moral mereka berdasarkan interaksi sosial dengan orang-orang di sekitar mereka, terutama keluarga. Nilai-nilai seperti keadilan, tanggung jawab, dan kejujuran dapat diajarkan secara efektif jika orang tua konsisten memberikan contoh,” beber Kholid saat bedah buku yang ditulisnya “Membangun Bangsa Tanpa Korupsi” di Auditorium Ikatan Alumni Universitas Pendidikan Indonesia (IKA UPI), kampus Bumi Siliwangi, Bandung, Sabtu 15 Februari 2025.

Menurutnya, korupsi sering dianggap sebagai masalah sistemik sejatinya berakar pada perilaku individu yang mulai terbentuk sejak usia dini.

“Sebagai fenomena yang merusak tatanan sosial, ekonomi, dan politik, pemberantasan korupsi tidak cukup hanya mengandalkan kebijakan hukum dan reformasi institusional,” tambahnya.

Mengajarkan anak untuk tidak mengambil hak orang lain adalah langkah awal membangun integritas.

“Contoh kecil seperti mengembalikan barang yang bukan miliknya, berbagi secara adil dengan saudara, atau menolak mengambil sesuatu tanpa izin adalah pembelajaran awal yang sangat penting,” paparnya.

Nilai-nilai ini kelak, ucap Kholid akan menjadi dasar untuk memahami dampak korupsi dalam skala yang lebih besar.

“Mengajarkan antikorupsi tidak memerlukan teori yang rumit. Orang tua dapat memulai dengan cara-cara sederhana namun efektif, seperti memberikan contoh nyata, menceritakan kisah inspiratif, mengajarkan konsep kepemilikan, menggunakan permainan edukatif, dan diskusi tentang kejujuran,” pungkasnya. ***

Komentari

Berita Terkait

XL ‘Circle’ Tiap Anggota Bisa Dapat Gratis Kuota 5GB
Arif Prayitno Diminta Kembali Pimpin PORLASI Jabar
Wujudkan ‘Jabar Hattrick’ di PON Lalu KONI Apresiasi Cabor Layar
Nuryadi : KONI Harus “Ngarojong” Program Pemkot Bandung
Profesor Suo Sebut Disrupsi Terjadi 5 Tahun Mendatang
Tim Monev NPCI Kota Bandung Pantau Latihan Atlet
Puting Beliung Terjang Dua Kampung, Puluhan Rumah Rusak Parah
Pohon Tumbang Timpa Rumah Warga, Jalur Samarang Macet Parah

Berita Terkait

Minggu, 16 Maret 2025 - 12:56 WIB

XL ‘Circle’ Tiap Anggota Bisa Dapat Gratis Kuota 5GB

Minggu, 16 Maret 2025 - 12:25 WIB

Arif Prayitno Diminta Kembali Pimpin PORLASI Jabar

Minggu, 16 Maret 2025 - 12:11 WIB

Wujudkan ‘Jabar Hattrick’ di PON Lalu KONI Apresiasi Cabor Layar

Sabtu, 15 Maret 2025 - 13:40 WIB

Nuryadi : KONI Harus “Ngarojong” Program Pemkot Bandung

Jumat, 14 Maret 2025 - 13:59 WIB

Profesor Suo Sebut Disrupsi Terjadi 5 Tahun Mendatang

Berita Terbaru

FEATURED

XL ‘Circle’ Tiap Anggota Bisa Dapat Gratis Kuota 5GB

Minggu, 16 Mar 2025 - 12:56 WIB

SALAM KOMANDO :  Aan Johana (kanan) melakukan salam Komando dengan Ketua Umum Pengprov PORLASI Jabar Arif Prayitno usai membuka Rakerda PORLASI Jabar Sabtu 15 Maret 2025. PJ/Joel

FEATURED

Arif Prayitno Diminta Kembali Pimpin PORLASI Jabar

Minggu, 16 Mar 2025 - 12:25 WIB

FEATURED

Nuryadi : KONI Harus “Ngarojong” Program Pemkot Bandung

Sabtu, 15 Mar 2025 - 13:40 WIB

FEATURED

Profesor Suo Sebut Disrupsi Terjadi 5 Tahun Mendatang

Jumat, 14 Mar 2025 - 13:59 WIB