BEKASI, PelitaJabar – Banjir di Kabupaten Bekasi sangat meresahkan. Bahkan, sekelas Tol Jakarta – Cikampek (Japek) KM 19 sampai terendam dan terputus aksesnya. Karena itu, perlu dicarikan solusinya dan tentu memerlukan anggaran yang cukup besar.
Salah satu solusinya adalah pembangunan seperti Banjir Kanal Timur (BKT), karena ini berkaitan dengan dua sungai besar Citarum dan Ciliwung.
“Kalau tidak secepatnya di handle, maka banjir akan terus terjadi, memang ini memerlukan anggaran yang sangat besar, dan melibatkan BBWS di dua wilayah besar sungai yaitu Ciliwung dan Citarum yang berarti memerlukan sinegitas lintas departemen dan lintas kabupaten kota,” papar Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat, Daddy Rohanady saat monitoring kegiatan UPTD PSDA Wilayah Sungai Citarum untuk penanganan Banjir Teluk Jambe, Senin (14/06/2021).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, masalah itu sangat mengganggu dan pihaknya juga cepat merespon nya untuk mendukung penanganan masalah banjir di Kabupaten Bekasi dengan salah satunya adalah merekomendasikan pembangunan pengendali banjir.
“Maka kami hadir disini untuk merespon itu, masa jalan Tol sekelas Japek sampai terendam kan aneh, jadi banjir semestinya tidak terjadi andai penanganannya sangat baik , semua memang ada andilnya tapi kita tidak menyalahkan siapa – siapa, solusi yang bisa kita ambil adalah pembangunan BKT,” tutur Daddy.
Anggaran yang sangat besar, diperlukan dalam pembangunan tersebut karena proyek nya menyangkut lima kabupaten kota seperti Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Depok, Kabupaten Bogor, Kota Bogor dan melibatkan BBWS 2 Wilayah besar yaitu Citarum dan Ciliwung.
“Pembangunan kanal ini berkaitan dengan dua sungai besar, memang anggarannya tidak sedikit, kemarin perhitungan sementara sekitar 1 trilliun , tapi kita lihat karena ini menyangkut lima Kabupaten/ Kota serta melibatkan BBWS 2 wilayah besar sungai yaitu Ciliwung dan Citarum,” pungkasnya. ***