JAKARTA, PelitaJabar — Len Industri saat ini menggarap proyek modifikasi sistem sinyal dan interlocking di Bangladesh. Tepatnya pengerjaan sinyal di empat stasiun Jamtoil, Chatmohar, Bangbadu Setu West, dan Bangbadu Setu East.
Pada perhelatan Innotrans di Berlin September lalu, Len Industri berkomitmen untuk mengembangkan sayapnya ke kancah global. Hal ini dibuktikan melalui MoU dengan perusahaan HIMA, Teltronic, Thales, Schnoor, dan Men Mikro untuk membuka kemungkinan kerjasama seperti technology joint development dan lokalisasi produksi di Indonesia yang penandatanganannya disaksikan Menteri Negara BUMN Republik Indonesia Rini Soemarno.
Menurut Ir. Linus Andor Mulana Sijabat, IPM., FIRSE., Direktur Operasi I Len Industri, langkah go-global Len Industri tidak hanya berhenti di Bangladesh.
“Kami telah menjadi pelaku utama dan satu-satunya industri sinyal perkeretaapian di Indonesia, serta telah memulai bisnis ini sejak 1980-an. Sekarang, Len Industri bersaing di kancah global dan akan memasok sistem sinyal perkeretaan, sistem telekomunikasi, sistem catu daya substation, dan sistem SCADA.” jelas Linus dalam siaran resminya kepada PJ Selasa (13/11)
Kolaborasi bersama Indonesia Railway Development Consortium (IRDC)
Di bawah Indonesia Railway Development Consortium (IRDC), Len Industri bersama PT Industri Kereta Api (Persero), PT Waskita Karya (Persero) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) siap menggarap pasar negara – negara berkembang.
IRDC menawarkan layanan total solusi untuk pengembangan proyek railway mulai dari scope segi sipil, rollingstock, fasilitas operasi (railway system), operation & maintenance, begitu juga dalam hal financing, baik itu untuk main line maupun transportasi urban.
Konsorsium ini menyasar Filipina sebagai target pasar pertama kemudian akan berusaha bergerak ke Asia Selatan dan Timur Tengah. Sementara Len Industri sendiri berencana memperlebar pasar ke benua tetangga Australia, Afrika, Eropa Timur dan beberapa negara lain.
“Saat ini Len Industri mencoba mengawali bekerja sama dengan Wabtec Australia, UGL Rail Services, Aspex Rail, Rail Control Systems Australia (RCSA), dan JMDR untuk membuka pasar Australia,” pungkas Linus.
Secara keseluruhan, Len Industri akan melayani sekitar 47 negara yang tersebar di Eropa Timur, Afrika, Asia, dan Australia sebagai Total Railway System Integrator. Dengan adanya misi yang besar ini, Len Industri berharap bisa berkontribusi lebih besar kepada negara dan masyarakat Indonesia, khususnya dalam bidang elektronika dan persinyalan kereta api. Mal