SUMEDANG, PelitaJabar – Mendagri Prof Tito Karnavian menyatakan, kurikulum di IPDN harus diperbaharui.
“Jangan sampai Praja IPDN tahun 2019 ini masih belajar kurikulum tahun 1980, kalau untuk literatur tak masalah,” jelasnya usai melantik Praja baru Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Kamis (31/10).
Dikatakan, perubahan juga harus dilakukan melalui metode teknologi informasi.
“Ini juga penting, saya melihat perpustakaan di IPDN ini bagus, tapi belum E Library, itu harus dan aajib agar Praja bisa melihat hasil karya ilmiah dari seluruh dunia,” tambah mantan Kapolri ini lagi.
Perkembangan teknologi Informasi, menuntut praja harus mengikuti perkembangan.
“Wajib setiap saat mengikuti perkembangan teknologi untuk pemahaman mengenai situasi politik, ideologi dan perkembangan sosial masyarakat,” ucapnya.
Tito juga mengaku akan melakukan evaluasi terhadap sistem penerimaan Praja.
“Diakui sudah bagus. Saya kan baru masuk diakhir pas sudah mulai diterima. Nanti kita evaluasi berdasarkan masukan dari berbagai pihak seperti apa,” ujar Tito.
Sejauh ini menurutnya sudah memenuhi unsur Bhineka Tunggal Ika.
“Seluruh daerah dari seluruh Nusantara ada di IPDN, nanti kedepan kita evaluasi baiknya seperti apa agar mengakomodir seluruh putra terbaik bangsa,” pungkasnya. Rief