BANDUNG, PelitaJabar – Menteri Perkeretaapian Banglades, Nurul Islam Sujan berkunjung ke Indonesia pada 28 Februari hingga 1 Maret 2020. Sujan disambut Menteri BUMN RI, Erik Tohir dan Sekjen Kementerian Perhubungan Djoko Sasono di Jakarta (28/02), dan rombongan mengunjungi kantor PT Len Industri (Persero) di Bandung, Sabtu (29/02) lalu.
Kementerian Perkeretaapian (The Ministry of Railways) Banglades kemudian berkunjung ke tempat beroperasinya produk persinyalan PT Len Industri dan ke PT INKA di Madiun Minggu (1/03/2020).
Len Pamerkan Produk Persinyalan SiLSafe 4000
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menteri Sujan meninjau langsung sistem persinyalan SiLSafe 4000 milik Len yang beroperasi di Stasiun Madiun, jalur ganda Lintas Selatan Jawa.
“Good and excellent product,” ujar Menteri Sujan setelah melihat produk yang sudah memiliki level keamanan SIL 4 ini.
Sebelumnya Indonesia di bidang perkeretaapian sudah menyuplai modifikasi sistem persinyalan kereta di Jalur Ishurdi-Joydepur oleh PT Len Industri dan ratusan gerbong kereta oleh PT INKA.
Di level nasional, Len sendiri sudah memasang produknya di 219 stasiun, di sepanjang jalur 2.430 Km di seluruh Indonesia selama 37 tahun terakhir.
Banglades, sejak tahun 2009 melalui kepemimpinan PM Sheikh Hasina memberikan prioritas utama untuk investasi di sektor transportasi kereta. Kini, mereka memiliki 259 lokomotif, 1.624 gerbong penumpang, 3.486 gerbong (wagon) dengan total panjang lintasan 2.955 Km untuk melayani 43 distrik di Banglades.
“Saya dalam kesempatan ini juga ingin mengundang Anda mengunjungi Banglades pada waktu yang tepat untuk membahas dan mengeksplorasi kemungkinan kerjasama transportasi kereta untuk kesejahteraan bersama kedua negara ini.” kata Sujan.
Sementara Zakky memparkan, Len adalah salah satu perusahaan transportasi kereta api yang saat ini menjadi leader dalam bidang sistem pensinyalan kereta api, sistem gardu induk, sistem tenaga, sistem telekomunikasi, dan sistem SCADA di Indonesia.
“Para insinyur kami juga telah memiliki lisensi IRSE (Institution of Railway Signal Engineers) dan AFEO (ASEAN Federation of Engineering Organisations).” pungkasnya dalam rilis yang diterima PJ Senin (2/03/2020). Rls