BANDUNG, PelitaJabar -Jembatan Pasupati atau Jalan Mochtar Kusumaatmadja kian cantik dengan diaktifkannya kembali kerlipan warna-warni menghiasi kabel pancangnya.
Gemerlap lampu juga tampak dari kejauhan, adiwarna sang legenda di malam pergantian tahun ini pun memikat warga.
Egi, yang melintasi Jalan Mochtar Kusumaatmadja mengaku Jembatan Pasupati kembali cantik setelah revitalisasi.
“Lampunya aktif lagi jadi lebih bagus, jadi menarik. Kita yang lewat di jalan jadi tidak bosan. Kalau bisa, di setiap sudut Kota Bandung ada seperti gitu juga,” ungkap warga Ciwastra ini, Minggu 31 Desember 2023.
Senada, Samsul, warga Ujungberung datang bersama anaknya untuk melihat lebih dekat keindahan warna-warni Jembatan Pasupati bak kembang api.
“Bagus, Kota Bandung jadi tambah cantik kalau lampunya hidup lagi kayak gini di Jembatan Pasupati. Sempat mati kan kemarin?” kata Samsul.
Anaknya pun berseru “Bagus!” saat melintas Jalan Mochtar Kusumaatmadja.
Jalan Layang Mochtar Kusumaatmadja atau yang dulu dikenal dengan nama Jembatan Pasupati merupakan jembatan yang menghubungkan bagian utara dan timur Kota Bandung melewati lembah Cikapundung.
Panjangnya 2,8 km dan lebarnya 30-60 meter. Sebagian jalannya dibangun di atas Jalan Pasteur. Jembatan Pasupati juga menjadi salah satu ikon Kota Bandung. Oleh karena itu, pada malam hari bagian tengah Jembatan Pasupati diterangi lampu sorot warna-warni.
Selain menjadi ikon Kota Bandung, Jembatan Pasupati juga menjadi jembatan terpanjang kedua di Indonesia setelah Jembatan Suramadu yang berada di Kota Madura.
Selain itu, jembatan ini juga menggunakan teknologi Look Up Device (LUD). Teknologi ini merupakan perangkat khusus tahan gempa buatan Prancis. Jembatan Pasupati adalah jembatan pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi LUD sehingga menjadikannya sebagai jembatan tahan gempa pertama di Indonesia. ***