BANDUNG, PelitaJabar – Peringatan 19 tahun tsunami, warga Aceh yang ada di perantauan seperti Keluarga Masyarakat Aceh Bandung (KAMABA), menggelar doa bersama untuk para korban tsunami, yang berlangsung di Wisma Mahasiswa Aceh Jalan Blimbing No 7 Bandung, Selasa malam 26 Desember 2023.
Kegiatan diikuti ratusan simpatisan KAMABA, yang diisi juga tausiah oleh Ust. H. Deni Albar, LC., M.Ag, dimana saat tsunami melanda, beliau menjadi relawan asal Jabar.
Ketua KAMABA Zulkifli M Adam S.Pd, MM mengungkapkan, kegiatan ini salah satu program KAMABA, dimana salah satu momen yang diperingati setiap tanggal 26 Desember sebagai peristiwa tsunami.
“Peringatan ini bertujuan untuk mengenang dan mengedukasi generasi penerus bangsa untuk selalu siaga dan tangguh bencana,” beber Zul, disela kegiatan.
Bang Zul, sapaan akrabnya melanjutkan, selain melakukan Doa dan Zikir bersama, juga pemutaran video tentang keganasan tsunami, dengan tujuan untuk mengenang kembali bagaimana dahsyatnya musibah tersebut.
“Aceh merupakan daerah yang paling berdampak atas kejadian tersebut. Lebih dari 230 ribu orang dinyatakan meninggal dan hilang,” tambah Bang Zul.
Sementara Ketua dewan Pembina KAMABA H. Said Azis menceritakan, pasca tsunami, pihaknya berupaya menghimpun para mahasiswa korban tsunami yang berada di Jabar terutama Kota Bandung, agar tetap dapat melanjutkan pendidikan.
Selain melobi Pemprov Jabar dengan bertemu secara langsung Gubernur Jabar, saat itu Danny Setiawan, KAMABA juga melakukan pendekatan ke berbagai lembaga.
“Kita sebagai orangtua dari KAMABA, waktu itu mencari bantuan beasiswa untuk 40 mahasiswa korban tsunami. Setiap hari, ada 2 sampai 4 orang yang datang kerumah saya memohon bantuan, bagaimana mereka bisa dapat terus kuliah,” tambahnya.
Karena itu, lanjutnya, KAMABA saat itu bergerak cepat, dimana keluarga mereka (mahasiswa–red) banyak yang meninggal.
“Orangtua, paman, kakaknya meninggal terbawa air, nah itu dulu yang kita selamatkan. Lalu kita menemui Gubernur Jabar, dimana Gubernur menjamin beasiswa penuh, tingga kita mencari biaya makan dan kos. Akhirnya kita dapat bantuan juga dari ITB dan Lion Club, serta organisasi lainnya, sehingga mereka bisa melanjutkan kuliah. Nah perjuangan-perjuangan seperti ini, mahasiswa harus tahu, sehingga dia bisa menghargai pengurus yang sekarang, jadi tidak terkesan acuh dan cuek terhadap orangtua,” papar pria yang asik diajak berbicara ini.
Oleh karena itu, Said Aziz meminta para mahasiswa Aceh di Bandung, untuk tidak melupakan sejarah. Dia meminta perkuat kembali silaturrahmi dengan orangtua, dengan demikian akan terjalin hubungan layaknya anak dan orangtua.
“Yang paling penting, pesan saya untuk adik-adik, belajar yang rajin, hubungan antar mahasiswa dipererat, perkuat iman, bagaimana kita membangun Aceh kedepan melalui berbagai kegiatan misalnya dengan mengadakan seminar. Waktu saya dulu Ketua FOMAJA, kita adakan seminar, dimana saat itu momennya tentang GAM, kita undang menteri, Surya Paloh, Hamengkubwono, sampai kita desak Yusuf Kalla agar menandatangani MoU. Intinya belajar yang rajin, karena tanpa ilmu kita pasti akan terus tertinggal” pesannya.
Hadir sesepuh KAMABA Prof Dr H Rusli Ghalib, yang maju sebagai Caleg DPR RI dari Partai UMMAT dan tokoh muda yang juga Ketua Grup Bate KAMABA MGS Abdul Roni S.Ip Caleg DPRD Jabar dari partai yang sama. ***