BANDUNG, PelitaJabar – Perekonomian Jawa Barat berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan II-2020 mencapai Rp 507,99 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 352,84 triliun. Ekonomi Jawa Barat triwulan II-2020 terhadap triwulan I-2020 mengalami kontraksi sebesar 5,98 persen (y-on-y).
“Ini menurun dibanding capaian triwulan II-2019 yang meningkat sebesar 5,67 persen,” jelas Kepala BPS Jabar Dyah Anugrah Kuswardani melalui live streaming kanal Youtube BPS Jabar, Rabu (05/08/2020).
Dari sisi produksi, pertumbuhan terendah adalah Lapangan Usaha Jasa Perusahaan sebesar -45,44 persen. Adapun dari sisi Pengeluaran dicapai oleh Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto yang terkontraksi 11,07 persen.
“Ekonomi Jawa Barat triwulan II-2020 terhadap triwulan sebelumnya terkontraksi sebesar 4,95 persen (q-to-q),” jelasnya.
Sedangkan produksi, pertumbuhan terendah dicapai oleh Lapangan Usaha Jasa Perusahaan sebesar -47,96 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, kontraksi tertinggi terjadi pada komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto sebesar 8,71 persen.
“Secara kumulatif ekonomi Jawa Barat semester II-2020 (c-to-c) terkontraksi 1,71 persen,” ujarnya.
Dari sisi produksi, pertumbuhan terendah dicapai oleh Lapangan Usaha Jasa Perusahaan sebesar -18,45 persen. Adapun dari sisi pengeluaran, pertumbuhan terendah dicapai oleh Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 6,20 persen.
Sumber laju pertumbuhan (Source of Growth, SOG) secara (y-o-y) dari sisi lapangan usaha, dengan andil pertumbuhan tertinggi adalah Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi yaitu sebesar 1,74 persen.
Sementara dari sisi pengeluaran, andil negatif terbesar terhadap pertumbuhan adalah komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebesar 3,34 persen. Rida