BANDUNG, PelitaJabar – Anggaran untuk revitalisasi Teras Cihampela, tampaknya mubazir dan sia-sia.
Bagaimana tidak, Pemererintah Kota Bandung telah menggelontorkan dana yang tidak sedikit untuk menghidupkan kembali keberadaan Teras Cihampelas.
Nyatanya, Pedagang Kaki Lima yang ada di seputar Jalan Cihampelas agar lebih memiliki daya jual, tak mau bergeming alias pindah keatas. Mereka beralasan, tidak ada pembeli jika tetap menempati kios-kios yang telah disediakan oleh pemkot Bandung.
Terlebih, dalam beberapa tahun terakhir dihantam pandemi covid-19, selain berdampak aspek kesehatan, kehidupan di Teras Cihampelas justru merangkak.
Walhasil selama kurang lebih tiga tahun, proyek menjadi mangkrak.
Seiring pandemi covid-19 mulai menurun, pemeritah Kota Bandung kembali melirik keberadaan Teras Cihampelas.
Bahkan dipimpin oleh Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulayana menjelang puasa tepatnya Maret 2022, melakukan aksi bersih-bersih dan penataan dengan tujuan Teras Cihampelas kembali diberdayakan.
Namun hal tersebut tidak terwujud alias hanya isapan jempol belaka dan terkesan sia-sia.
Kini dalam beberapa pekan terakhir Teras Cihampelas kembali diperbaiki agar kembali bisa difungsikan.
Bahkan sejumlah persiapan pun dilakukan termasuk perbaikan pondasi hingga area atas yang biasa digunakan untuk berdagang.
Bahkan untuk menghidupkan kembali, Sekda Kota Bandung Ema Sumarna menghimbau seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) jika mengadakan rapat kecil diadakan di Teras Cihampelas.
Tujuannya tak lain agar pera pelaku UMKM mendapat penghasilan dari penyediaan konsumsi rapat.
Sekda pun mengklaim saat ini ada sekitar 85 dari 190 lebih pedagang yang sudah siap kembali melakukan aktifitas di Teras Cihampelas.
Namun dari pantauan di lapangan, kenyataanya hanya ada belasan pedagang.
Menurut salah satu pedagang Batagor di Jalan Cihampelas, awalnya dia berdagang selama dua tahun setelah diresmikan 2017 lalu.
Namun, setelah dua tahun berjualan, omzetnya justru malah menurun, hingga akhirnya gulung tikar akhir tahun 2018.
Kemudian, tahun 2019, pindah berjualan lagi ke bawah di dekat pinggir Jalan Cihampelas.
‘Tahun pertama dan kedua sejak peresmian, pengunjung yang membeli jajanan, pakaian maupun asesoris cukup membludak. Namun seiring waktu, omzet saya malah terus menurun bahkan sempat terhenti karena kehabisan modal. Tahun 2019 saya terpaksa kembali jualan di pinggir jalan karena di atas (Teras Cihampelas) kurang nyaman karena tak terurus,’ kata pedagang yang minta namanya tidak ditulis ini.
Menurut dia, harusnya para pedagang itu merupakan penduduk asli Jalan Cihampelas, yaitu RT 03, 04, 05 dan 06, RW 05 Kelurahan Cipaganti, Kecamatan Coblong Kota Bandung.
‘Ada informasi dulu sewaktu saya berdagang ada 190 lebih kios, malah orang luar Jalan Cihampelas bisa berdagang di Teras Cihampelas, ada orang Cicendo, Cimahi dan daerah lain. Isunya, kios dijual dikisaran Rp 50.000 hingga Rp 500.000 per kios,’ paparnya.
Awal mula dikelola orang-orang sini, tetapi tidak becus mengurusnya. Padahal menurutnya para pedagang dikutip Rp 5.000 dan Rp 10.000 per kios.
‘Kalau bener mengelolanya sebetulnya sih harusnya aman. Karena dalam sehari bisa mendapat retribusi Rp 1 jutaan,’ ungkapnya.
Diakuinya, baru-baru ini ada himbauan dari Pemkot Bandung, bahwa para pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Cihampelas diminta mengisi kios kuliner di Teras Cihampelas.
Kalau PKL tidak mau mengisi lagi di atas, maka kios akan dikelola Pemkot Bandung. Namun menurutnya, jika dia jualan di atas, siapa yang mau membeli dagangannya.
‘Saya lihat sendiri, setelah peresmian oleh Walikota Yana Mulyana pada 22 Oktober 2022 lalu, ternyata semakin hari malah semakin sedikit pengunjungnya. Daripada rugi kedua kali, lebih baik saya tetap berjualan di bawah. Kalau kios mau diambil Pemkot Bandung, silahkan. Karena di atas, banyak kios yang rusak dijebol maling sehingga tidak aman kalau tetap memaksakan berjualan di Teras Cihampela,’ pungkasnya.
Diskominfo kota Bandung sebagai corong Pemkot Bandung, juga dianggap kurang sosialisasi, sehingga para pedagang tak mau menempati kios di lantai atas Teras Cihampelas. ***