Soal Sampah, Kota Bandung Hadapi Beban Pengangkutan 154 Ritase

- Penulis

Minggu, 2 Februari 2025 - 19:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG, PelitaJabar – Motah atau alat penghacur sampah, memiliki peran penting guna membereskan persoalan sampah di Kota Bandung. Karena itu, Pemkot Bandung akan memaksimalkan fungsi motah.

“Kita terus berupaya mencari solusi terbaik dalam pengelolaan sampah. Pemusnahan sampah harus menjadi prioritas utama,” tegas Penjabat Wali Kota Bandung, A. Koswara saat rapat Satgas Penanganan Sampah Terpadu, di Balaikota Bandung, Sabtu 1 Pebruari 2025.

Selain mengoptimalisasi Motah, dimana terdapat enam unit milik BBWS yang sudah bisa dioperasikan, serta beberapa lainnya.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kita harus memaksimalkan segala sumber daya yang ada untuk menyelesaikan permasalahan sampah, terutama dalam hal pemusnahan sampah,” kata Koswara.

Selain itu, pemberdayaan Bank Sampah juga penting.

“Kota Bandung memiliki sekitar 300 bank sampah, namun perlu sistem yang lebih efektif agar pemilahan sampah bisa dilakukan sejak dari sumbernya,” katanya.

Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Dudi Prayudi menjelaskan, pengangkutan dan pemanfaatan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) terus dioptimalkan.

“Saat ini, Kota Bandung masih menghadapi beban pengangkutan 154 ritase per hari, dengan kekurangan 14 ritase yang harus segera diselesaikan dari target kuota 140 rit ke TPA Sarimukti,” ujarnya.

Sebagai solusi, Pemkot Bandung akan memanfaatkan tabungan kuota ritase dari Desember dan Januari, yang mencapai 377 rit. Dengan mekanisme ini, Pemkot masih bisa mengangkut sampah ke TPA Sarimukti dengan skema 140 rit ditambah 13 rit per hari selama bulan Februari.

Beberapa TPST juga terus dioptimalkan seperti TPST Nyengseret & Tegallega: estimasi pengolahan 6 rit per hari.

Lalu TPST Batununggal estimasi pengolahan 1 rit per hari dan TPST Cicukang Holis estimasi pengolahan 6 rit per hari.

“Perlu disampaikan, mesin pirolisis di TPST Cicukang Holis juga sedang dalam tahap percepatan pengoperasian. Mesin ini dapat memproses 10 meter kubik sampah per jam, atau sekitar 9 rit dalam 10 jam kerja. Targetnya, alat ini sudah bisa beroperasi awal Maret,” terang Dudi. ***

Komentari

Berita Terkait

Cetak Advokat Handal, DPD FERARI Jabar dan STAI Siliwangi Gelar PKPA
Penutupan AAYF 2025, Farhan Sebut Bandung Adalah Kota dengan Ragam Budaya Berkumpul dan Bersatu
Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin
Malaysia Hingga India Hadiri Pembukaan Asia Africa Festival 2025
Uji Tabrak TIGGO 9 Kecepatan 50KM/Jam, Hasilnya Luar Biasa
Keren, Karya Kriya Tekstil dan Fashion Tel-U Pernah Kolab Bareng Desainer Ternama
bank bjb Perkuat Sinergi dengan Pemkab Kuningan Lewat Pinjaman Daerah
Dadi Ahmad Roswandi Nakhodai IKASMANTIKA 2025–2030

Berita Terkait

Senin, 20 Oktober 2025 - 18:36 WIB

Cetak Advokat Handal, DPD FERARI Jabar dan STAI Siliwangi Gelar PKPA

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:32 WIB

Penutupan AAYF 2025, Farhan Sebut Bandung Adalah Kota dengan Ragam Budaya Berkumpul dan Bersatu

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:21 WIB

Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:08 WIB

Malaysia Hingga India Hadiri Pembukaan Asia Africa Festival 2025

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 20:11 WIB

Keren, Karya Kriya Tekstil dan Fashion Tel-U Pernah Kolab Bareng Desainer Ternama

Berita Terbaru

Wali Kota Bandung saat meninjau Pasar Seni ITB. PJ/Dok

FEATURED

Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin

Senin, 20 Okt 2025 - 17:21 WIB