BEKASI, PelitaJabar – Sangat tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata jika melihat pemandangan yang satu ini, miris dan sangat menyedihkan.
Bagaimana tidak, ratusan atlet yang tampil di cabang olahraga atletik hampir 14 jam berada di lintasan atletik Stadion Wibawa Mukti.
Mulai dari jam.07.00 pagi hingga pukul 21.00 WIB, para atlet difabel yang tampil yang bertanding di Pekan Paralympik Daerah (Peparda) VI ini harus terus berada di lapangan.
Mulai dari panas, hujan dan dingin sudah menjadi “makanan” para atlet difabel ini setiap harinya. Itu dilakukan sambil menunggu panitia memanggil nama mereka. Lalu siap-siap bertanding.
Atau hanya sekedar menunggu teman demi kesetian dan kekompakan kontingen.
Apa pun alasannya tetaplah tidak bisa dibenarkan, apalagi dibiarkan, kasihan.
“Saya katakan ini tidak manusiawi. Bayangkan atlet ini ada yang putri lalu juga yang berusia sangat muda. Mereka dari jam 7 pagi sudah di Stadion Lalu pulang jam 9 malam. Kebayang tidak sama bapak bapak panitia bagaimana kondisi mereka selama 14 jam di lapangan,” kata Jumono aktkfis disabilitas yang juga manajer tim judo Kota Bandung.
Didampingi rekannya yang juga penyandang disabilitas dan memakai kursi roda Abah Guntur, Kang Jum begitu Jumono akrab disapa ini mengaggap apa yang dilihatnya di Cabor atletik sangat tidak manusia.
“Atlet ini pasti tidak nyaman. Apalagi sekarang musim hujan. Cobalah bapak bapak yang di PB. Peparda khususnya bidang pertandingan turun ke lapangan. Lihat dan rasakan bagaimana adik-adik atlet atletik kita merasakan ketidaknyamananya,” tuturnya.
Menurut Kang Jum, dirinya tidak mengada-ada. Dia melihat dengan mata kepala sendiri atlet kehujanan, dingin dan baju dan jaketnya basah kuyup.
‘Saya hampir menangis melihatnya Kang. Sama Abah Guntur saya sempat bertanya-tanya sama atlet. Harapan mereka adalah supaya panitia mengkaji ulang jadwal. Jangan sampai terlalu malam. Jam 6 sore saja berakhirnya pertandingan dan jangan sampai malam,’ kata Kang Jum.
Peparda adalah ajang olahraga bagi penyandang disabilitas. Harusnya kami tidak diberlakukan seperti ini.
‘Mungkin bagi yang tidak difabel ini bisa berlaku bertanding sampai jam 9 malam. Tapi, tentu tidak buat kami yang difabel ini,’ pungkasnya. Joel