BANDUNG, PelitaJabar – Tim bulutangkis Jawa Barat yang tergabung dalam Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) PON XX mentargetkan dua medali emas di Papua tahun 2021 mendatang.
Manejer tim Umar Djaidi mengatakan, dua medali itu berpeluang besar dari nomor tunggal putri dan satunya lagi dari nomor beregu putra atau beregu putri.
“Peluang ada pada dua nomor itu. Dan saya tidak berani mengatakan lebih,” kata Umar di ruang Kominfo KONI Jabar, Jumat (24/07/2020).
Kegiatan yang digagas Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) PWI Jabar ini didampingi ketua SIWO PWI Jabar H. Irfan Suryadiredja bersama pelatih Enroe Suyanto dan seorang perwakilan pemain bulutangkis Pelatda PON Abbiyu Fauzan Majid.
Untuk mencapai target tersebut Umar yang juga pemilik klub PB. Mutiara Bandung ini, menyiapkan 13 atlet terdiri dari 8 atlet putra dan 5 atlet putri.
Atlet tersebut adalah Firman Abdul Kholik, Panji Ahmad Maulana, Sabda Perkasa Belawa, Pramudya Kusumawardana, Muhammad Shohibul Fikri, Muhammad Fachrikar. AP, Andika Ramadiansyah dan Abbiyu Fauzan Majid (putra) dan Gregoria Mariska Tunjung, Saifi Riska Nurhidayah, Nita Violina Marwah, Tania Octaviani Kusumah dan Rayhan Vania Salsabila (putri).
“Mendapatkan 13 pemain ini, kita melakukan seleksi beberapakali. Mulai dari pemain berjumlah 25 lalu menjadi 19 hingga akhirnya 13 pemain,” jelas Umar.
Kendati sudah dapat dipastikan kondisi atlet 100 persen, dia berharap jika dimungkin komposisi pemain bisa dirubah. Hal tersebut mengingat beberapa pemain yunior Jabar memiliki kualitas yang mumpuni.
“Nama seperti Amalia Cahaya Pratiwi bisa saja disiapkan untuk PON Jabar jika ada peninjauan ulang. Prestasinya nyaris Juara dunia yunior di Rusia, jika tidak kalah difinal,” ucap Umar.
Sementara pelatih Enroe menegaskan, persiapan anak asuhnya seratus persen.
“Posisi anak-anak udah seratus persen. Namun diundurnya PON, kami manfaatkan waktu yang panjang ini untuk mengevaluasi program latihan anak-anak,” kata Enroe.
Disebutkan, 9 dari 13 atlet bulutangkis Pelatda Jabar, bergabung dengan para atlet lain di Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas).
“Ini tentu sangat menguntungkan kita. Sisanya 4 atlet saat pandemi Covid-19 ini berlatih mandiri. Kami memberikan program latihan dan mereka latihan sendiri-sendiri,” pungkaanya. Joel