BANDUNG, PelitaJabar – Keberadaan pandemi Covid-19 yang telah bertahan di tanah air sejak pertama kali terkonfirmasi awal Maret 2020 lalu, menghadirkan tantangan tersendiri bagi dunia usaha.
Wabah yang pertama kali muncul di Wuhan ini tak cuma mengancam kehidupan biologis dan sosiologis manusia, lebih dari itu, COVID-19 juga sanggup melemahkan denyut nadi kehidupan perekonomian warga di daerah terdampak, terutama bagi mereka yang berstatus sebagai wirausahawan.
Hiruk pikuk pembagian jatah kue ekonomi berjalan senyap. Aktivitas jual-beli yang selama ini menjadi andalan dalam menggerakkan roda ekonomi terpaksa dibatasi. Alasannya, interaksi fisik yang awam ditemui dalam praktik perniagaan konvensional memicu kemungkinan transmisi virus lebih besar. Cara lama perdagangan yang selama ini dihidupi nampak rentan di hadapan pagebluk. Sebagai konsekuensi, menguatlah tendensi untuk memanfaatkan medium jualan dalam jaringan (online) secara optimal.
Eksploitasi pemanfaatan ruang virtual sebagai arena bisnis yang relevan dengan keadaan ini menjadi salah satu bahasan dalam Webinar Bincang Jumat Bisnis Online yang diselenggarakan bank bjb dengan tema Strategi Tumbuh Kembang Bisnis di Masa PSBB, Jumat (17/4/2020).
Isu krusial ini dibedah merespons pemberlakuan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang kini telah diterapkan di berbagai daerah. Penerapan PSBB, tentunya berimplikasi kepada relevansi penggunaan ruang online sebagai medium transaksi yang semakin terasa, khususnya bagi para pelaku UMKM yang semakin rentan apabila memaksakan diri untuk beralih lini usaha.
Webinar tersebut dibawakan oleh Ardiansyah Mahyunis yang merupakan trainer Alus Spirit sekaligus Ketua Kabupaten Bogor Berdaya. Sebanyak 44 peserta yang merupakan pelaku UMKM di wilayah Jabodetabek mengikuti webinar ini dengan khidmat.
Tak Cuma membahas pemanfaatan medium dalam jaringan, Owner Azkia Collection ini turut pula mengupas berbagai sisi seputar kewirausahaan di tengah PSBB, tak terkecuali manajerial keuangan yang wajib diketengahkan terutama dalam kondisi wabah yang menghimpit. Tak lupa, Ardiansyah turut pula memberikan wejangan taktik dan strategi agar usaha bisa berlari.
“Sebagai agen perubahan, bank bjb hendak mengajak kepada para pelaku usaha untuk adaptif terhadap perubahan. Kehadiran wabah COVID-19, mau tidak mau member dampak terhadap kehidupan semua orang, termasuk para pelaku usaha. Di sisi lain, kami melihat momen kritis seperti saat ini merupakan waktu yang tepat untuk menguji daya tahan usaha. Kami mencoba untuk memberikan stimulasi dalam bentuk yang beragam rupa, termasuk lewat pembekalan strategi agar para pelaku UMKM yang selama ini telah menjadi mitra usaha bank bjb dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi daerah akan semakin terlecut untuk menjalankan usahanya,” kata Widi.
Lewat sharing strategi yang terjadi, diharapkan akan memunculkan inspirasi baru dalam memetakan dan mengeksekusi langkah usaha, khususnya saat masa PSBB. Kiat-kiat formulasi solusi upaya yang dipaparkan menjadi bekal berharga bagi para pelaku UMKM Jabodetabek agar daya saing mereka di platform dagang online tak kalah kompetitif. Kedisiplinan dalam berusaha, juga ditekankan agar vitalitas wirausahawan terjaga seiring waktu berlalu.
Stimulasi yang dilakukan bank bjb ini melengkapi sokongan finansial yang sebelumnya telah dipersembahkan perseroan kepada para pengusaha mikro yang menjadi jantung kehidupan ekonomi Negara ini. bank bjb, termasuk menjadi salah satu lembaga keuangan yang menjalankan mandate pemerintah untuk memberikan restrukturisasi kredit. Para pelaku UMKM menjadi salah satu sasaran utama. Ragam dukungan yang dialirkan bank bjb kepada UMKM dipastikan akan terus mengucur di kemudian hari, sebagai salah satu bukti Tandamata untuk Negeri. ***