Menkop : Koperasi Harus Paham Kebutuhan Anggota

- Penulis

Senin, 22 Juni 2020 - 14:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG, PelitaJabar – Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki mengungkapkan, pelaku usaha mikro dan ultra mikro sangat membutuhkan kehadiran koperasi. Maka koperasi harus memahami kebutuhan setiap anggotanya dalam menjalankan usaha.

Terpenting, koperasi harus memberikan kemudahan bagi pelaku UKM, dan anggota koperasi khususnya dalam memperoleh akses pembiayaan.

“Koperasi atau BMT harus menjadi solusi masalah keuangan anggotanya, khususnya pelaku usaha mikro dan ultra mikro. Mereka butuh pembiayaan yang mudah diakses”, kata Teten didampingi Sekretaris Daerah Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja saat kunjungan kerja Peninjauan Proses Bisnis Usaha Simpan Pinjam serta Penyerahan Persetujuan Pembiayaan Dana Bergulir LPDB-KUMKM, di Koperasi Syariah bmt itQan, Pasirlayung, Kecamatan Cibeunying Kidul, Bandung, Sabtu (20/06/2020).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurutnya, masih ada pelaku usaha mikro hinggap ultra mikro yang terjerat rentenir. Maka koperasi harus hadir di tengah -tengah pelaku usaha kecil dan menengah secara ramah sekaligus harus mendidik.

“(Koperasi) harus jadi lembaga keuangan yang bener -bener kredibel memahami problem masyarakat,” ucap Menkop.

Rentenir paham betul kebutuhan modal pelaku usaha di pasar tradisional. Maka, demi menangkal fenomena tersebut, menjadi tugas koperasi termasuk BMT untuk jadi solusi bagi masyarakat dalam kemudahan pembiayaan.

“Koperasi dan BMT harus masuk ke sana,” katanya.

Sementara Dirut LPDB- KUMKM Supomo mengatakan bahwa Lembaga Pembiayaan Dana Bergulir (LPDB) menyalurkan dana bergulir senilai Rp5 miliar kepada koperasi simpan pinjam syariah (BMT) itQan.

BMT itQan merupakan koperasi syariah berkinerja baik. Supomo melanjutkan koperasi ini sudah melakukan langkah relaksasi bagi anggota koperasi yang usahanya terdampak pandemi COVID-19, yaitu dengan menunda pembayaran angsuran berikut bunganya selama kurang lebih enam bulan.

Sekda Jabar Setiawan Wangsaatmaja, berharap program yang digulirkan Kementerian Koperasi dan UKM, serta jajaran terkait, menjadi stimulus dalam pemulihan ekonomi di tengah pandemi.

“Kami harapkan semuanya dapat berjalan dengan baik dan seluruh pelaku KUMKM dapat segera pulih,” pungkasnya. Rls

Komentari

Berita Terkait

Lahirkan Atlet Hebat Farhan Dukung Uji Kompetensi Pelatih Cabor
Ribuan Pegawai BKKBN di Gembleng Kopassus
Rusak Parah, Warga Cibuyut Desa Lewo Garut Perbaiki Jalan
Senyuman Santri Yatim Saat Menerima Bantuan Baznas
BLIST Dinilai Mampu Entaskan Kemiskinan, Pengamat Perlu Dikaji
Timnas Atur Strategi di ASEAN U-23 Championship Mandiri Cup 2025
Penyalahgunaan Narkoba Mengkhawatirkan Ratusan ASN Bapenda Ikuti Deteksi Dini
Tercatat 171 Ribu Lebih Pelanggan KA Selama Libur Sekolah

Berita Terkait

Sabtu, 12 Juli 2025 - 19:24 WIB

Lahirkan Atlet Hebat Farhan Dukung Uji Kompetensi Pelatih Cabor

Sabtu, 12 Juli 2025 - 18:32 WIB

Ribuan Pegawai BKKBN di Gembleng Kopassus

Sabtu, 12 Juli 2025 - 17:54 WIB

Rusak Parah, Warga Cibuyut Desa Lewo Garut Perbaiki Jalan

Jumat, 11 Juli 2025 - 16:25 WIB

Senyuman Santri Yatim Saat Menerima Bantuan Baznas

Kamis, 10 Juli 2025 - 20:08 WIB

BLIST Dinilai Mampu Entaskan Kemiskinan, Pengamat Perlu Dikaji

Berita Terbaru

FEATURED

Ribuan Pegawai BKKBN di Gembleng Kopassus

Sabtu, 12 Jul 2025 - 18:32 WIB

DAERAH

Rusak Parah, Warga Cibuyut Desa Lewo Garut Perbaiki Jalan

Sabtu, 12 Jul 2025 - 17:54 WIB

DAERAH

Senyuman Santri Yatim Saat Menerima Bantuan Baznas

Jumat, 11 Jul 2025 - 16:25 WIB