BANDUNG, PelitaJabar -Setelah berakhirnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kini Pedagang Kali Lima (PKL) kembali menjamur memenuhi bahu jalan dan kemacetan di Kota Bandung.
Kepala Bidang Ketenteraman dan Ketertiban Umum (Trantibum) Satpol PP Kota Bandung, Taspen Effendi menyatakan, semasa PSBB lalu para PKL tidak terlihat beroperasi di tempat-tempat biasa.
“PKL yang menghilang (tidak berjualan) waktu Covid-19 itu hampir 95% dari sekitar 24 ribu pedagang,” jelas Taspen di Bandung, Jumat (10/07/2020).
Sebelum pandemi melanda, Bidang Trantibum Kota Bandung sedang gencar-gencarnya menertibkan PKL. Terhitung sejak Januari-Maret 2020, Satpol PP menggelar operasi penertiban sebanyak 126 kali. Namun kegiatan tersebut terkendala saat pandemi melanda Kota Bandung.
“Sejak terhenti di bulan Maret, pada April sampai Juni ini kita penertibannya secara insidentil, pas ketemu patroli kita tertibkan, kalau sebelumnya terencana,” tutur Taspen.
Memasuki Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), PKL mulai memadati beberapa titik, terutama di Jalan Otto Iskadar Dinata (Otista). Pihaknya berencana mulai menegakkan aturan agar PKL tidak berjualan di zona merah lagi.
“Menjelang Juni ke Juli kita sudah mulai lagi (penertiban), saat PKL bermunculan satu per satu. Saat ini kita sudah mulai bergerak. Kita masih melakukan penertiban secara humanis, tegas, dan disertai dengan imbauan, disertai edukasi protokol kesehatan,” pungkasnya. Rls