Bandung, PelitaJabar — Pada semester II/2018, target penyaluran kredit bank bjb syariah dapat tumbuh sebesar 5%. Target tersebut senada dengan kinerja bisnis sepanjang semester I/2018 yang menunjukan catatan cemerlang dengan raihan laba sebesar Rp18 miliar. Capaian tersebut melebihi target revisi Rencana Bisnis Bank (RBB) yakni sebesar Rp13 miliar.
“Untuk pembiayaan atau penyaluran kredit di semester II ditargetkan dapat tumbuh sebesar 5%. Tapi dengan beberapa aset yang kami rate off,” ujar Direktur Utama bank bjb Syariah, Indra Falatehan beberapa waktu lalu.
Penyertaan modal dari bank bjb selaku Pemegang Saham Pengendali senilai Rp251,89 miliar, belum lama ini, menjadi salah satu faktor pendukung yang berhasil meningkatkan rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) bank bjb syariah. Hal tersebut tentu dapat meningkatkan kemampuan bank bjb syariah dalam melakukan pembiayaan.
“Suntikan dana dari bank bjb berfungsi untuk memperkuat CAR. Sebuah bank dikatakan baik jika memiliki CAR sebesar 14%. Sementara CAR bank bjb syariah, alhamdulillah berada di angka 17%,” ujar Indra.
Selain itu, dengan tambahan modal tersebut memungkinkan bank bjb syariah dapat bergerak lebih leluasa dalam merencanakan ekspansi bisnis. Rencana ekspansi yang akan dilakukan adalah fokus pada pembiayaan di segmen konsumer serta lebih mengedepankan pengadaan mobil kas ketimbang menambah jaringan kantor.
“Kenapa? Karena ini lebih efektif dan murah. Selain fokus di konsumer, kami juga akan bergerak dari sisi komersial dengan masuk ke sekolah dan rumah sakit Islam. Selain itu, kami juga akan menggarap beberapa proyek sindikasi besar,” ujar Indra.
Selain itu, bank bjb syariah juga termasuk ke dalam Bank Operasional (BO) II yang berhak menyalurkan dana APBN untuk pengeluaran gaji bulanan pegawai negeri sipil (PNS). Namun segmen PNS dari bank bjb syariah bersifat vertikal sehingga tidak bersinggungan dengan bank bjb.
“Kalau bank bjb lebih fokus ke pemprov dan pemkot. Sementara bank bjb syariah ke PNS vertikal seperti Kementerian Agama hingga Kementerian Keuangan. Juga untuk PNS pemprov atau pemkot yang ingin gajinya disalurkan melalui bank syariah. Kini, kami tidak hanya menangani PNS di Jawa Barat tapi juga Jakarta,” ujar Indra.
Adapun fokus utama bank bjb syariah di tahun 2018 adalah melakukan upaya pemulihan serta mengganti pencadangan. Selain itu, aset bermasalah juga tengah ditangani secara perlahan. Dengan begitu, ekspansi dan pertumbuhan dapat berlangsung terencana.
“Aset yang tidak produktif akan kami hapus buku dan ganti. Kami akan tumbuh di aset yang berkualitas seperti konsumer. Selain itu, kami juga akan fokus pada segmen komersial sebagai pilar kedua dengan melakukan sindikasi,” ujar Indra.
Sebagai gambaran, pada triwulan I tahun 2018, bank bjb syariah berhasil mencatatkan laba mencapai Rp6,8 miliar atau meningkat sebesar 250,2% dibandingkan dengan periode yang sama di 2017. ***