BANDUNG, PelitaJabar — Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK) berkomitmen memberikan pelayanan terbaik. Dikatakan, 48 juta masyarakat Jabar harus terlayani dan tidak akan membeda bedakan.
“Semua rakyat akan kami urus hidupnya mau itu mereka memilih kami atau tidak, tentu tidak akan kami bedakan,” kata Emil, sapaan akrab mantan Walikota Bandung ini.
Terlebih, dalam program 100 hari kerjanya, Emil terus berkoordinasi dengan SKPD Jabar dan dinas-dinas terkait.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Untuk memudahkan koordinasi terutama dengan Bupati/Walikota. Ia akan membuat group di aplikasi WhatsApp. Karena itu, Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Jawa Barat menggelar press conference yang dikemas santai namun informatif dengan tajuk (JAPRI) atau Jabar Punya Informasi di Taman Barat Gedung Sate, Kota Bandung, akhir pekan lalu.
Dalam gelaran pertama ini, JAPRI membahas seputar sembilan program prioritas di bidang infrastruktur transportasi yang akan digenjot Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat selama lima tahun mendatang.
Hadir sebagai narasumber, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Asisten Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Jawa Barat Eddy Nasution, Kadis Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik, serta Akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB) Johnny Patta.
RK mengungkapkan, tidak akan ada pertumbuhan ekonomi tanpa koneksi. Dalam hal ini infrastruktur transportasi, baik darat, air, ataupun udara.
“Tidak ada pertumbuhan ekonomi tanpa koneksi, itu rumusnya. Semakin banyak koneksi dalam artian infrastruktur semakin pertumbuhan banyak,” jelas Emil.
Menurutnya, Jawa Barat masih punya rasio keterkoneksian yang harus dioptimalkan. Untuk itu, Pemda Provinsi Jawa Barat akan menggenjot pembangunan dan mengembangkan infrastruktur transportasi kawasan.
Emil mengatakan ada sembilan proyek prioritas yang akan dibangun, diantaranya:
1. Reaktivasi empat jalur kereta api, yaitu jalur Bandung – Ciwidey, Rancaekek – Tanjungsari, Banjar – Pangandaran – Cijulang, dan Cibatu – Garut – Cikajang dengan total anggaran mencapai Rp7,9 Triliun.
2. Perpanjangan* runway* Bandara Kertajati dari 2.500 meter menjadi 3.000 meter, sehingga bisa didarati pesawat berbadan besar,
3. Pembuatan *road barrier*, fasilitas lalu lintas yang berfungsi membuat batas jalan untuk meningkatkan keselamatan berlalu-lintas dengan teknologi silinder yang akan dipasang di titik jalan yang dianggap rawan.
4. Pembangunan bandar udara baru di Sukabumi untuk mendorong perkembangan kawasan wisata Geopark Ciletuh-Palabuhanratu.
5. Pembangunan jalur ganda Bogor – Sukabumi, untuk mengurangi kemacetan dengan memindahkan sebagian angkutan barang ke kereta api.
6. Pembangunan Terminal Parung Kabupaten Bogor, direncanakan sebagai Terminal Tipe B sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bogor dan akan menjadi salah satu simpul transportasi di wilayah perbatasan.
7. Pembangunan *inland waterway* Cikarang Bekasi Laut (CBL), alternatif transportasi yang inovatif melalui kanal menuju ke Pelabuhan Tanjung Priok yaitu *inland waterway *CBL.
8. Pembangunan jalur khusus angkutan tambang di Parung Panjang, Kabupaten Bogor, merupakan jalur lalu lintas aktivitas sosial ekonomi masyarakat setempat dan merupakan perlintasan penghubung Kabupaten Bogor dan Kabupaten Tangerang.
9. Pembangunan pelabuhan Patimban di Subang, untuk mendukung kawasan industri di Jabar bagian tengah atau selatan. CakDar