BANDUNG, PelitaJabar — Penanganan COVID-19 yang terus membaik harus disertai dengan percepatan dan perluasan vaksinasi COVID-19.
“Saat kedaruratan sedang turun gunung kita kebut namanya vaksinasi sampai Desember, sehingga kita berharap di bulan Januari 2022 tidak ada lagi kedaruratan, vaksinasinya sudah tercapai yang ada adalah adaptasi,” papar Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat meninjau vaksinasi kolaborasi Jabar Quick Response (JQR) dengan berbagai pihak di GOR Saparua Jumat (13/08/2021).
Kegiatan vaksinasi COVID-19 tersebut berlangsung selama tiga hari, yakni pada 13-15 Agustus 2021. Target sasaran 3.000 dosis dengan kategori anak usia 12 tahun sampai orang dewasa.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, kata Kang Emil, kolaborasi dengan berbagai pihak menjadi faktor penting untuk menggelar sentra-sentra vaksinasi maupun vaksinasi massal. Dua kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kecepatan penyuntikan vaksin COVID-19 di Jabar.
“Cara pertama memaksimalkan infrastruktur pemerintah puskesmas, klinik, dan rumah sakit. Yang kedua mengajak pihak ketiga menyelenggarakan sentra-sentra vaksinasi. Strategi kedua inilah yang diperlihatkan melalui kolaborasi banyak pihak di GOR Saparua ini,” tuturnya.
Menurut Kang Emil, Pemda Provinsi Jabar terus berupaya meningkatkan jumlah penyuntikan vaksin setiap harinya. Saat ini, penyuntikan vaksin COVID-19 sudah mencapai hampir 150.000 dosis.
“Tiga bulan lalu per hari hanya 50 ribu, hari ini sudah naik tiga kali lipat, hampir 150 ribu. Tapi, karena penduduknya paling banyak kita harus mengejar 400 ribu per hari,” ucapnya.
“400 ribu per hari sudah kami sampaikan ke pemerintah pusat itu syarat kami bisa selesai di bulan Desember. Oleh karena itu kami memohon suplai vaksin Jawa Barat harus sejumlah proporsional dengan jumlah penduduk,” pungkasnya. ***