BANDUNG, PelitaJabar – Untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di tengah Pandemi Covid-19, Pemerintah Provinsi Jawa Barat harus mendorong anggaran pada sektor-sektor perekonomian guna mendongkrak PAD.
Namun pada kenyataannya, saat ini jumlah alokasi anggaran pada sektor ekonomi mengalami penurunan sehingga hal tersebut berdampak pada target PAD yang masih rendah di bawah prediksi.
“Jangan terbalik kita melihat bahwa PAD menurun maka anggaran sektor perekonomian harus diturunkan, hal itu akan menyebabkan efek yang semakin menyebabkan PAD menurun, karena ekonomi tidak terdongkrak” ucap Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat R. Yunandar Eka Perwira di Gedung DPRD Senin (23/08/2021).
Yunandar pun mendorong, Pemprov Jabar untuk dapat melakukan upaya peningkatan anggaran pada sektor ekonomi yang notabene merupakan mitra kerja Komisi II.
Dikatakan, saat ini kondisi ekonomi sedang mengalami kenaikan sehingga momentum ini harus menjadi optimisme bagi sektor ekonomi Pemdaprov Jabar untuk dapat lebih baik lagi.
“Artinya PAD minimal harus di set up menjadi sebuah target yang menyesuaikan dengan pertumbuhan ekonomi yang ada. (Semisal) 6,31% pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada triwulan 2 tahun 2021 atau prediksi nasional mencapi 5% dalam satu tahun , maka seharusnya itu susah sebuah optimisme bahwa kita sudah keluar dari resesi”katanya.
Selain itu Yunandar menyebut, diperlukan suntikan insentif khususnya pada sektor-sektor yang memberikan PAD.
“Jadi kita harus memberikan insentif kepada dunia usaha, terkait program-program mitra komisi II baik pada sektor pertanian melalui bantuan kepada kelompok tani UMKM , program digitalisasi, peternak” pungkasnya.