BANDUNG, PelitaJabar – Bagi sebagian besar masyarakat, sosok Komisaris Jenderal Polisi Drs. Firli Bahuri, M.Si. tak asing. Purnawirawan Polri yang kini menjabat sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia periode 2019–2023, kini ramai diperbincangkan.
Mantan ajudan Wakil Presiden (Wapres) RI Boediono, ini, digadang-gadang untuk maju sebagai sebagai Capres.
Tak hanya itu, mantan Kepala Kepolisian Daerah Banten, Karodalops Sops Polri, Wakil Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat, Deputi Penindakan KPK dan terakhir sebagai Kepala Kepolisian Daerah Sumatra Selatan, mendapat respon terutama para tokoh di Kabupaten Kuningan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Salah satunya Dr. H Agus Suparman, MM. Jebolan Program Pendidikan Reguler Angkatan 44 Tahun 2010 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI itu, termasuk teman dekat Firli Bahuri.
‘Secara pribadi, sudah sangat mengenal Pak Firli Bahuri sekitar 18 tahun lalu. Pak Firli membeli rumah di Komplek Galaxi Kota Bekasi. Kebetulan, saat itu saya ketua RT di komplek tersebut,’ cerita Agus Selasa 22 Februari 2022.
Dari awal perjumpaan terlihat Firli begitu humble, bersahaja, sederhana, tidak sombong. Firli langsung akrab dengan semua warga di komplek.
‘Ketika itu, Firli masih berpangkat kompol. Baru pindah dari Polda Lampung, promosi ke Polda Metrojaya sebagai Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) dengan jabatan Kasatreskrim Polda Metro Jaya. Saya pikir perjalanan karir Firli termasuk moncer,’ ujarnya.
Persahabatan dan persaudaraan bersamanya tetap terjalin baik, meski pun Firli harus berkali-kali pindah tugas dan melanglang buana karena tuntutan kedinasan.
‘Sejak awal mengenal, sampai sekarang tidak ada perubahan. Baik karakter dan penampilan, tetap sederhana,’ papar Owner Diva Convention Hall Kuningan itu.
Pada tahun 1983, Firli juga pernah berdinas di Jawa Barat, di Polres Cibabat dengan pangkat Sersan Dua. Setelah 3 tahun gagal masuk AKABRI, akhirnya masuk Bintara Tahun 1983 dan berdinas di Jawa Barat.
Tiga tahun sejak 1984-1986, Firli kembali mengikuti seleksi AKABRI, tapi lagi-lagi gagal. Sampai 6 kali seleksi, selalu gagal.
Bisa dibayangkan, betapa gigih daya juang Firli Bahuri. Semangatnya luar biasa. Pantang menyerah menjalani seleksi AKABRI, meskipun harus gagal 6 kali.
‘Sampai saya berpikir, ini institusi yang salah atau personal Pak Firli yang nasibnya kurang baik,’ seloroh Agus.
Terbukti, walau gagal 6 kali seleksi masuk AKABRI, ternyata Firli mampu meraih Bintang 3. Disinilah, Ia juga melihat kedisiplinan dan ketaqwaan sosok Firli. Ia masih ingat, ketika Firli pindah menempati rumah seluas 304 meter, di Komplek Galaxi Kota Bekasi.
”Hal pertama ditanyakan Pak Firli kepada saya, adalah dimana pondok pesantren terdekat. Kebetulan, memang ada Ponpes Yayasan Al-Fath Pimpinan Dr Taufik Ismail MA,’ aku DR Agus.
Firli Bahuri, pun berkunjung ke ponpes tersebut. Kemudian meminta para santri bisa melaksanakan Khataman Al-Quran setiap minggu 2 kali di rumah.
Sampai akhirnya Tahun 1987, Firli Bahuri berhasil diterima masuk AKABRI hingga lulus Tahun 1990. Agus secara pribadi, sangat bersyukur bisa bersahabat dengan Ketua KPK RI ini. Mulai kedislipinan, wawasan dan pola pikir yang jauh maju kedepan untuk kemajuan pembangunan bangsa.
‘Saya pikir tadinya, kalau sudah jadi ketua KPK tidak akan bergaul dan membatasi diri dengan lingkungan dan sahabatnya. Pak Firli punya prinsip berteman jangan melihat saya sebagai ketua KPK. Tapi lihatlah secara peribadi, karena beliau pernah menyampaikan teman yang abadi adalah yang saling menjaga kebaikan. Mari kita tanamkan kebaikan dengan siapapun,’ pungkas Agus, menirukan ucapan Firli. ***