BANDUNG, PelitaJabar – National Paralympik Committe Indonesia (NPCI) Jawa Barat sangat beruntung memiliki pelatih menembak sekelas Sutadi. Pasalnya pria berkumis tebal ini mantan atlet PON dengan segudang prestasi.
Sebagai atlet menembak yang tergabung di kontingen DKI Jakarta waktu itu, Sutadi selalu mempersembahkan medali emas.
Pada PON XIII di Jakarta, Sutadi yang spesialis tampil di nomor air pistol merebut tiga medali emas. Lalu di PON XIV Jakarta, dia kembali memboyong tiga emas.
Selanjutnya di PON XV Surabaya dan PON XVI Palembang, tiga medali emas berhasil disabet.
“Masih banyak kalau disebutkan, termasuk event di luar negeri, tapi ga usahlah, nanti dikira sombong. Itu prestasi saat bergabung di Perbakin. Sebelumnya juga ikut kejuaraan menembak versi militer, sebagai atlet dan juga pelatih,” jelas Sutadi kepada PJ Senin 16 Oktober 2023.
Purnawirawan TNI AD berpangkat Peltu ini sejak 1985 hingga 1990 merupakan atlet dan pelatih menembak versi militer.
“Baru setelah 1990, saya bergabung dengan Perbakin dan ikut kejuaraan termasuk PON,” tambahnya.
Saat ini dirinya memiliki lisensi pelatih dan bersertifikasi dari Perbakin. Sehingga dengan faktor usianya sekarang, dia diminta menjadi pelatih tim menembak Jawa Barat yang tergabung di Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) Pekan Paralympik Nasional (Peparnas) Jawa Barat.
“Saya ingin mengabdi untuk Jawa Barat. Sebelumnya waktu Peparnas di Papua saya juga sudah menjadi pelatih di NPCI Jawa Barat. Sekarang masih diminta jadi pelatih untuk persiapan Peparnas di Sumut-Aceh tahun 2024 mendatang, senang sekali,” ujarnya.
Dikatakan, dirinya merasa bangga dapat melatih atlet Pelatda Peparnas Jabar.
“Atlet cepat menangkap materi latihan yang diberikan. Mudah-mudahan ini pertanda Peparnas nanti mereka mampu mendapatkan prestasi terbaik untuk Jawa Barat,” paparnya.
Meski terdapat kekurangan fasilitas seperti kursi roda, perlengkapan, senjata dan jaket latihan, baginya bukan menjadi penghalang.
“Tidak menjadi halangan bagi kami untuk melatih. Begitu pula anak-anak yang latihan, semua berjalan lancar,” tukasnya.
Pria terakhir yang bertugas di Kodam Jaya ini menyebutkan, secara umum kondisi atlet baru 40 persen.
“Berbagai kekurangan, sudah dicatat dan dilaporkan pak Yayat selaku manejer kami ke komandan Pelatda Peparnas pak Agung. Kami yakin NPCI sudah memfasilitasi dengan baik. Selama ini pun fasilitas yang kami terima dari NPCI sangat bagus-” pungkasnya. Joel