BANDUNG, PelitaJabar – Peraih medali emas cabang olahraga gulat putri kelas 62 kg Kharisma bersyukur dan bangga memiliki Ketua Umum Pengprov Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Jawa Barat seperti H. Yoko Anggasurya.
“Alhamdulillah, saya bersyukur target emas saya tercapai. Itu semua berkat perhatian serius yang diberikan Ketua Umum PGSI Jabar Pak H. Yoko. Terus terang, kalau tidak ada beliau yang selalu mensupport saya, gak tahu apakah medali emas yang saya peroleh ini, bisa menjadi kenyataan di PON di Sumut-Aceh lalu,” kata Kharisma kepada PJ Jumat malam 27 September 2024.
Kharisma membuka bincang-bincang dengan Pj seputar dirinya meraih medali emas di PON XXI lalu.
Seperti diketahui Kharisma sempat dikuatirkan bakal gagal merebut medali emas menyusul cedera tangan yang dialaminya sepulang latihan di Korea.
Namun perbincangan seputar prestasinya itu sepertinya tidak menarik bagi seorang Kharisma.
Dia malah mengajak PJ bicara tentang adanya rencana Ketua Umum Pengprov PGSI Jabar H. Yoko yang akan mundur jika target 5 medali emasnya tidak tercapai pada PON lalu.
PON XXI tahun 2024 di Aceh-Sumut cabor gulat hanya membawa pulang 2 medali emas, 2 perak dan 4 medali perunggu.
“Saya yakin Ketua Umum kita akan tetap maju sebagaimana mestinya. Saya sangat hormat kepada beliau. Saya jelas saja tidak mau pak H. Yoko mundur. Beliau adalah salah satu orang tua saya. Beliau sangat membantu gulat,” ucap Kharisma.
Secara tegas mengatakan kalau dirinya salah satu atlet yang menyaksikan dan merasakan kebaikan H. Yoko.
“Pak H. Yoko adalah orang tua bagi saya, beliau sangat menomor-satukan kenyamanan dan keaman atletnya. Beliau orang yang baik. Sejauh ini, baru kali ini saya ikut pertandingan segalanya diurus. Karena kalau bukan pak haji saya gak tahu ke depannya gulat jabar seperti apa,” sebut Kharisma.
Olehkarena itu, atlet gulat putri berkulit putih ini, tidak setuju jika Pak H. Yoko mengundurkan diri dari Ketua Umum Pengprov PGSI Jawa Barat
“Tidak mau dan tidak setuju sedikit pun, jika beliau mundur. Tidak ada alasan beliau mundur hanya gara-gara target tidak tercapai. Yang saya tahu usaha dan kerja keras untuk target tersebut sudah dilakukan. Dan prosesnya langsung beliau yang melakukannya terhadap atlet,” tambahnya.
Mungkin belum waktunya saja, bisa saja di PON berikutnya.
“Semoga pak Haji masih bisa tetap bersama kami. Gulat jabar sangat butuh pak haji. Belum ada figur pengganti pak Haji Yoko,” pungkasnya. Joel