JAKARTA, PelitaJabar — Penyebaran informasi dan berita-berita bohong atau hoax melalui media sosial dapat menyebabkan perpecahan dan membahayakan persatuan dan kesatuan, serta ke-bhinneka tunggal ika-an.
Tantangan ke depan sangat kompleks, salah satunya semakin masifnya penggunaan media sosial yang dijadikan sebagai medan pertempuran baru oleh segelintir orang untuk mencapai tujuannya.
“Untuk itu, Prajurit dan PNS TNI harus cerdas, pandai memilih dan memilah berita yang positif dan bermanfaat”, jelas Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Sisriadi melalui Wakapuspen TNI, Laksma TNI Tunggul Suropati, S.E., M.Tr. (Han) pada Penataran Public Relations 2019 bekerjasama dengan Sekretaris Nasional Kine Klub Indonesia (Senakki), di Balai Wartawan Puspen TNI, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (2/4).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Karena itu, dia mengingatkan agar membentengi pengaruh negatif dari penggunaan media sosial oleh kelompok yang tidak bertanggungjawab dengan menyebar berita hoax tersebut.
“Kata kunci bagi Prajurit dan PNS TNI adalah jangan mudah percaya terhadap berbagai berita bohong. Percayalah kepada Komandan Satuan masing-masing”, pungkasnya.
Melalui penataran ini para peserta diharapkan memiliki pemahaman dan keterampilan praktis di bidang public relations. Mal