Mampu Sortir 100 Ton Sampah Pemkot Lirik ‘Qinglv Environment’

- Penulis

Sabtu, 26 Juli 2025 - 14:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG, PelitaJabar – Dinilai mampu menyortir 100 ton sampah per hari hanya di lahan seluas 1.600 meter persegi, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menjajaki kerja sama dengan Qinglv Environment, perusahaan teknologi pengolahan sampah asal Tiongkok yang mengusung teknologi “mini sorting plant”.

Chairman Qinglv Environment, Wu Jianyang menjelaskan, perusahaannya telah berpengalaman mengembangkan proyek pengolahan sampah sejak 2009.

“Fokus utama kami saat ini adalah pengolahan sampah kota, dan kami sudah memiliki pengalaman membangun fasilitas di berbagai wilayah di Tiongkok, termasuk di pusat kota Guangzhou,” bebernya di Balai Kota Bandung, Jumat 25 Juli 2025.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Salah satu proyek andalan mereka di Guangzhou hanya membutuhkan lahan 1.600 meter persegi untuk menyortir 100 ton sampah per hari, dengan tingkat pemanfaatan ulang sumber daya mencapai 90 persen.

Menanggapi itu, Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, melihat potensi teknologi tersebut sebagai solusi untuk kondisi Bandung.

“Kapasitas 100 ton per hari di atas lahan 1.600 meter persegi tentu sangat menarik. Kita perlu lebih banyak fasilitas seperti ini,” ujarnya.

Farhan menambahkan, Bandung tidak akan mengandalkan model waste-to-energy seperti di kota lain.

“Kami ingin membangun ekosistem terbuka yang inklusif. Tidak hanya andalkan satu teknologi besar, tapi berbagai inovasi skala menengah dan kecil yang bisa cepat diterapkan,” jelasnya.

Selain itu dibahas kualitas plastik yang rendah dan operasional, seperti air limbah dari truk pemadat sampah.

Qinglv juga memperkenalkan solusi pengolahan sampah menjadi bahan bakar industri (Solid Industrial Fuel/SIF) dan kompos, selain menjual bahan daur ulang.

Delegasi Tiongkok dijadwalkan mengunjungi beberapa fasilitas pengelolaan sampah di Bandung, seperti Cicukang Holis, Gedebage, Tegalega, dan Nyengseret. ***

Komentari

Berita Terkait

Cetak Advokat Handal, DPD FERARI Jabar dan STAI Siliwangi Gelar PKPA
Penutupan AAYF 2025, Farhan Sebut Bandung Adalah Kota dengan Ragam Budaya Berkumpul dan Bersatu
Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin
Malaysia Hingga India Hadiri Pembukaan Asia Africa Festival 2025
Uji Tabrak TIGGO 9 Kecepatan 50KM/Jam, Hasilnya Luar Biasa
Keren, Karya Kriya Tekstil dan Fashion Tel-U Pernah Kolab Bareng Desainer Ternama
bank bjb Perkuat Sinergi dengan Pemkab Kuningan Lewat Pinjaman Daerah
Dadi Ahmad Roswandi Nakhodai IKASMANTIKA 2025–2030

Berita Terkait

Senin, 20 Oktober 2025 - 18:36 WIB

Cetak Advokat Handal, DPD FERARI Jabar dan STAI Siliwangi Gelar PKPA

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:32 WIB

Penutupan AAYF 2025, Farhan Sebut Bandung Adalah Kota dengan Ragam Budaya Berkumpul dan Bersatu

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:21 WIB

Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:08 WIB

Malaysia Hingga India Hadiri Pembukaan Asia Africa Festival 2025

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 20:11 WIB

Keren, Karya Kriya Tekstil dan Fashion Tel-U Pernah Kolab Bareng Desainer Ternama

Berita Terbaru

Wali Kota Bandung saat meninjau Pasar Seni ITB. PJ/Dok

FEATURED

Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin

Senin, 20 Okt 2025 - 17:21 WIB