BANDUNG, PelitaJabar — Banyak daerah yang memata-matai Persatuan Angkat Berat Angkat Besi dan Binaraga (PABBSI) Jawa Barat saat melaksanakan Seleksi Atlet persiapan menghadapi Babak Kualifikasi (BK) Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020 di Papua.
“Selama seleksi ini, kami harus hati-hati. Ada beberapa orang hadir yang kami curigai adalah orang lain yang kami kenal berasal dari beberapa daerah lain. Misalnya dari Kalbar, Lampung, Riau dan Jatim,” kata Gito saat seleksi di GOR PABBSJ Jabar Jalan Padjajaran belum lama ini.
Penanggungjawab cabang olahraga angkat berat PABBSI Jabar ini melanjutkan, kehadiran beberapa orang yang disinyalir adalah mata-mata ini nerupakan bagian dari misi mereka untuk melihat kekuatan Jawa Barat.
“Saya tahu, karena saya kenal wajah-wajah mereka. Jadi saat penampilan anak-anak di seleksi angkat berat dan angkat besi, saya juga menyusun strategi. Sehingga kekuatan atlet kita tidak muncul sepenuhnya,” jelas Gito.
Kendati seleksi tidak berjalan lepas, namun tidak mengurangi kualitas para atlet.
“Tidak ada masalah dengan kualitas atlet. Data angka angkatan atlet yang sebenarnya ada di kami. Jadi dijamin aman,” ujar Gito wasit terbaik Nasional ini.
PABBSI Jawa Barat optimistis bisa meloloskan semua atletnya dalam BK yang akan berlangsung Agustus ini di Bandung.
“Memang agak berat, apalagi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jabar sudah mewanti-wanti akan memberangkatkan para atlet ke Papua yang hanya meraih peringkat 1 dan 2 di BK,” ujarnya.
Sementara Sekretaris umum PABBSI Jabar Agus Gumilar menambahkan, program seleksi atlet binaraga angkat besi dan angkat berat untuk BK PON berjalan lancar dan sukses. “Sekarang kami tinggal menyiapkan atlet yang terpilih untuk disertakan pada BK Agustus nanti,” katanya.
Pihaknya akan menjaring 15 atlet yang terdiri dari tujuh atlet putri dan 8 atlet putra.
“Ya intinya kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk meloloskan atlet sebanyak mungkin,” pungkasnya. Joel