Tangani Tumpahan Minyak Di Karawang, Ini Yang Dilakukan RK

- Penulis

Jumat, 2 Agustus 2019 - 09:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG, PelitaJabar —  Tumphan minyak (oil spill) pada 16 Juli lalu di Karawang, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berkoordinasi dengan Bupati Karawang Celicca Nurachadiana, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bekasi, dan Direktur PT Pertamina EP Nanang Abdul Manaf Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ).

“Kita berkumpul, membahas terkait Force Majeure, kejadian luar biasa, yaitu pada tanggal 16 Juli terjadi tumpahan minyak karena masalah teknis yang luar biasa,” jelas RK –sapaan Ridwan Kamil, di Gedung Pakuan, Kota  Bandung, Jumat (2/8).

Penanganan tumpahan minyak di wilayah Karawang itu melalui dua tahap. Pertama masa tanggap darurat, yaitu pembenahan minyak yang tumpah dan penanganan kepada warga terdampak.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tahap tersebut, memerlukan waktu sekitar dua bulan setengah. Selain itu, pihak Pertamina telah memanggil perusahaan Global yang ahli menangani tumpahan minyak. Kemudian recovery, yakni  pembenahan lingkungan secara struktur, infrastruktur, kultur, dan lingkungan sosial masyarakat sekitar. Tahap ini diperkirakan memakan waktu dua sampai enam bulan.

“Yang di-recovery ada ekonomi warga, kemudian dampak sosial, dampak psikologi juga akan kita perhatikan, juga dampak lingkungan,” ucapnya.

Selain itu, RK menyebut pihak Pertamina telah menempatkan tim ahli sekira 58 orang. Tim ahli ini berjaga di lokasi kejadian selama 24 jam.

Kemudian, 40 TNI dan 56 relawan turun tangan menangani tumpahan minyak. Minyak bersifat waxy seperti lilin, sehingga dapat dikumpulkan ke dalam karung. Saat ini, sudah terkumpul sekira 390 ribu karung minyak.

“Musibah ini sangat terkoordinasi oleh pihak Pertamina, Provinsi Jawa Barat, dan Kota/ Kabupaten terkait,” katanya.

Direktur PT Pertamina EP Nanang Abdul Manaf mengungkapkan, pihaknya serius menangani dampak tumpahan minyak . Salah satunya dengan mengerahkan Octopus Skimmer untuk mengisap tumpahan minyak.

“Sifat lilin lebih memudahkan didalam penanganannya. Gumpalan-gumpalan bisa dengan jaring dan diangkat,” katanya singkat. Mal

Komentari

Berita Terkait

Penutupan AAYF 2025, Farhan Sebut Bandung Adalah Kota dengan Ragam Budaya Berkumpul dan Bersatu
Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin
Malaysia Hingga India Hadiri Pembukaan Asia Africa Festival 2025
Dosen Tel-U Sabet Empowered Women Awards 2025 Tingkat Asia-Pasifik
Uji Tabrak TIGGO 9 Kecepatan 50KM/Jam, Hasilnya Luar Biasa
Keren, Karya Kriya Tekstil dan Fashion Tel-U Pernah Kolab Bareng Desainer Ternama
bank bjb Perkuat Sinergi dengan Pemkab Kuningan Lewat Pinjaman Daerah
Dadi Ahmad Roswandi Nakhodai IKASMANTIKA 2025–2030

Berita Terkait

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:32 WIB

Penutupan AAYF 2025, Farhan Sebut Bandung Adalah Kota dengan Ragam Budaya Berkumpul dan Bersatu

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:21 WIB

Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:08 WIB

Malaysia Hingga India Hadiri Pembukaan Asia Africa Festival 2025

Minggu, 19 Oktober 2025 - 15:05 WIB

Dosen Tel-U Sabet Empowered Women Awards 2025 Tingkat Asia-Pasifik

Minggu, 19 Oktober 2025 - 14:45 WIB

Uji Tabrak TIGGO 9 Kecepatan 50KM/Jam, Hasilnya Luar Biasa

Berita Terbaru

Wali Kota Bandung saat meninjau Pasar Seni ITB. PJ/Dok

FEATURED

Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin

Senin, 20 Okt 2025 - 17:21 WIB

Uji ekstrem dua unit TIGGO 9 saling bertabrakan pada kecepatan 50 km/jam dengan sudut tumpang tindih 15°. PJ/ISTMW

FEATURED

Uji Tabrak TIGGO 9 Kecepatan 50KM/Jam, Hasilnya Luar Biasa

Minggu, 19 Okt 2025 - 14:45 WIB