BANDUNG, PelitaJabar – Menyambut Hari Jadi Kota Bandung (HJKB) ke-209, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bersama DPRD Kota Bandung secara resmi mengusung slogan ‘Bandung Nu Urang’ dengan Logo Patrakomala dan Cangkurileung, Di Ruang Sidang Paripurna DPRD Kota Bandung, Rabu, (25/9).
Dalam Sidang Paripurna hadir Walikota dan Wakil Walikota Bandung, Setda, Dinas, SKPD dan seluruh jajaran pemerintah Kota Bandung terkait para tamu undangan selain Plt. Ketua dan para wakil ketua, anggota dewan, Staff, Setwan serta karyawan DPRD Kota Bandung dan Staff Ahli mewakili Gubernur Jawa Barat.
Rangkaian susunan acara sidang paripurna DPRD Kota Bandung diantaranya pembukaan, Lagu Kebangsaan, sambutan-sambutan, doa dan penutupan dilanjutkan dengan selamatan Hari Jadi Kota Bandung ke-209.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sekda Kota Bandung Ema Sumarna mengungkapkan, terkait sejarah menyangkut asal-usul kota Bandung dan menyebutkan pergantian yang menjadi walikota Bandung dari masa ke masa.

Sementara Plt Ketua DPRD Kota Bandung, Yudi Cahyadi mengapresiasi pembangunan yang sudah dilakukan Mang Oded-Kang Yana selama satu tahun berjalan.
“Apresiasi buat pemerintah mang Oded dan kang Yana yang sudah mendapatkan 134 pengharggaan dan Wajar Tanpa Pengecualian dari BPKRI, semoga terus berkarya dan membangun kota Bandung semakin juara dan juara lagi” tegas Yudi.
Slogan Bandung Nu Urang menjadi penguat, kota ini hidup dari semangat kepedulian dan solidaritas warganya terhadap Kota Bandung merasakan memilikinya dengan sepenuh hati.
Menurut Walikota Bandung, melalui slogan tersebut, Pemkot Bandung ingin mengingatkan, kota ini hidup dari semangat warganya. Maka segala kelebihan dan kekurangan kota ini adalah milik kita bersama.
“Kita ingin mengajak warga Bandung terus berkontribusi kepada kota ini, dimana progam-program Pemkot Bandung saat ini lebih banyak melibatkan warganya sendiri” Jelas Mang Oded Danial dalam pidatonya.
Salah satu contohnya, tambah Mang Oded, sapaan akrab Walikota, adalah Kang Pisman (kurangi, pisahkan, dan manfaatkan sampah) yang menjadi gerakan bersama untuk menyelamatkan kota dari bom waktu.
“Mengajak masyarakat untuk bersama-sama menanam air hujan agar tak kering saat kemarau dan tak banjir di kala musim hujan” tuturnya.
Pemkot Bandung juga mengajak warganya untuk bersama-sama memerangi sanitasi yang buruk untuk mencapai Open Defecation Free (ODF), atau bebas buang air sembarangan. Gerakan ini menjaga agar sungai tidak menjadi septic tank raksasa dan warga bisa memiliki sanitasi yang sehat dan layak.

“Program-program itu hanya bisa berhasil jika dilakukan bersama-sama seluruh masyarakat, dari warga untuk warga. Karena kota ini milik kita,” tambahnya.
Adapun Penjelasan Logo Bunga Patrakomala dan Burung Cangkurileung, keduanya merupakan flora dan fauna khas Kota Bandung yang ingin diperkenalkan kembali oleh pemerintah.
Dari berbagai sumber menyatakan, kedua ikon tersebut juga melambangkan komitmen Pemkot Bandung untuk mewujudkan visi Kota Bandung.
“Cangkurileung dan Patrakomala melambangkan keramahan, kreativitas dan semagat dalam kehidupan. Itu pula yang diwujudkan dengan segala lika-liku dan warna di dalamnya, segala keragaman ras suku dan golongan, dibalut kerukunan dan kekuatan,” ungkap Mang Oded.
Lebih jauh pihaknya mengharapkan terjalinnya sinergiritas yang baik antara seluruh aparatur terkait dengan warga masyarakatnya dalam segala hal.
“Pemkot Bandung akan selalu berkomitmen dengan inovasi, kreativitas dan semangat kolaborasi dalam membangun kota ini, mewujudkan Bandung yang unggul, nyaman, sejahtera, dan agamis,” pungkasnya.
Staff Ahli Gubernur menyampaikan, sinergiritas terus ditingkatkan dan juga mengapresiasi pemerintah Mang Oded – Kang Yana dimana kota Bandung mendapatkan 134 penghargaan dan Wajar Tanpa Pengecualian atau WTP. ***