BANDUNG, PelitaJabar – Kearifan lokal termasuk bahasa daerah terutama bahasa Sunda mulai berkurang. Hal ini tentu mengkhawatirkan bagi kita semua. Pasalnya, nilai-nilai budaya sedikit demi sedikit mulai terkikis.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Priana Wirasaputra mengaku khawatir. Pasalnya, banyak anak muda sekarang tak begitu senang dengan kesenian daerah. Bahkan penggunaan Bahasa Sunda juga mulai berkurang.

“Saya ngobrol dengan salah satu profesor dari Unpas, penelitian orang Jepang mengatakan penutur Bahasa Sunda mulai berkurang. Penggunaan Bahasa Sunda di tengah-tengah kita harus diperkuat. Karena bicara budaya bukan hanya kesenian, tapi aspek-aspek lain juga, termasuk bahasa,” jelas Priana usai membuka Pagelaran Ketahanan Budaya di Plaza Balai Kota Bandung, Minggu (8/12/2019) yang digelar Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Bandung.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Karena itu, mantan Kadisparbud Kota Bandung ini mendorong semua pihak bersama-sama melestarikan budaya Sunda.
Ia pun mengapresiasi kegiatan bertajuk Menguatkan Kearifan Lokal di Era Digital ini sebagai upaya untuk mengenalkan kembali budaya Sunda di kalangan milenial.
“Saya berharap forum ini menginspirasi masyarakat untuk terlibat secara aktif dalam pelestarian dan pengembangan budaya, yang pada hakekatnya mempertegas identitas dan karakter bangsa,” tegasnya.
Senada, Sekretaris Kesbangpol Kota Bandung, Lusi Susilayani mengungkapkan, acara ini bertujuan menguatkan ketahanan nasional melalui pendekatan budaya. Hal ini penting untuk menjaga nilai-nilai budaya Indonesia, khususnya budaya Sunda di Kota Bandung tidak terkikis oleh perubahan zaman.
“Kita ingin mengantisipasi ancaman budaya luar yang dibawa masuk ke Indonesia melalui kanal-kanal digital,” tutur Lusi.
Selain pagelaran budaya, acara diisi dengan seminar yang menghadirkan para aktivis budaya, yaitu Dian Hendrayana dan Agus Rohaendi.
Keduanya mengemukakan pandangan mereka tentang pelestarian budaya lokal di era digital. Acara juga dimeriahkan oleh stan-stan UMKM dari 30 kecamatan se-Kota Bandung. Mal