Priana : Penggunaan Bahasa Sunda Mulai Berkurang

- Penulis

Senin, 9 Desember 2019 - 13:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG, PelitaJabar – Kearifan lokal termasuk bahasa daerah terutama bahasa Sunda mulai berkurang. Hal ini tentu mengkhawatirkan bagi kita semua. Pasalnya, nilai-nilai budaya sedikit demi sedikit mulai terkikis.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Priana Wirasaputra mengaku khawatir. Pasalnya, banyak anak muda sekarang tak begitu senang dengan kesenian daerah. Bahkan penggunaan Bahasa Sunda juga mulai berkurang.

Asisten Pemerintahan dan Kesra Priana Wirasuptra saat membuka Pagelaran Ketahanan Budaya di Plaza Balai Kota Bandung. PJ-Mal

“Saya ngobrol dengan salah satu profesor dari Unpas, penelitian orang Jepang mengatakan penutur Bahasa Sunda mulai berkurang. Penggunaan Bahasa Sunda di tengah-tengah kita harus diperkuat. Karena bicara budaya bukan hanya kesenian, tapi aspek-aspek lain juga, termasuk bahasa,” jelas Priana usai membuka Pagelaran Ketahanan Budaya di Plaza Balai Kota Bandung, Minggu (8/12/2019) yang digelar Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Bandung.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Karena itu, mantan Kadisparbud Kota Bandung ini mendorong semua pihak bersama-sama melestarikan budaya Sunda.

Ia pun mengapresiasi kegiatan bertajuk Menguatkan Kearifan Lokal di Era Digital ini sebagai upaya untuk mengenalkan kembali budaya Sunda di kalangan milenial.

“Saya berharap forum ini menginspirasi masyarakat untuk terlibat secara aktif dalam pelestarian dan pengembangan budaya, yang pada hakekatnya mempertegas identitas dan karakter bangsa,” tegasnya.

Senada, Sekretaris Kesbangpol Kota Bandung, Lusi Susilayani mengungkapkan, acara ini bertujuan menguatkan ketahanan nasional melalui pendekatan budaya. Hal ini penting untuk menjaga nilai-nilai budaya Indonesia, khususnya budaya Sunda di Kota Bandung tidak terkikis oleh perubahan zaman.

“Kita ingin mengantisipasi ancaman budaya luar yang dibawa masuk ke Indonesia melalui kanal-kanal digital,” tutur Lusi.

Selain pagelaran budaya, acara diisi dengan seminar yang menghadirkan para aktivis budaya, yaitu Dian Hendrayana dan Agus Rohaendi.

Keduanya mengemukakan pandangan mereka tentang pelestarian budaya lokal di era digital. Acara juga dimeriahkan oleh stan-stan UMKM dari 30 kecamatan se-Kota Bandung. Mal

Komentari

Berita Terkait

Bareng #WaktunyahOVOliday, Nikmati Liburan Tanpa Antri
Targetkan 3,7 Juta Wisatawan Surakarta Sasar Kota Bandung
Jelang Peparda DPRD & Dispora Dukung NPCI Kota Bandung
Mulai 15 Juli, KA Argo Wilis Merapat di Stasiun Ciamis
Mekanisme Pencairan Dana Pensiunan TASPEN di Kantor Pos
Scoot Buka Rute Baru Medan Vietnam & Malaysia
Dua Pemenang Mobil BRImo FSTVL 2024 dari Bandung
Hadapi Tantangan Teknologi, SDN 035 Soka Gelar Workshop

Berita Terkait

Jumat, 4 Juli 2025 - 14:05 WIB

Bareng #WaktunyahOVOliday, Nikmati Liburan Tanpa Antri

Jumat, 4 Juli 2025 - 11:29 WIB

Targetkan 3,7 Juta Wisatawan Surakarta Sasar Kota Bandung

Kamis, 3 Juli 2025 - 20:09 WIB

Jelang Peparda DPRD & Dispora Dukung NPCI Kota Bandung

Kamis, 3 Juli 2025 - 19:50 WIB

Mulai 15 Juli, KA Argo Wilis Merapat di Stasiun Ciamis

Kamis, 3 Juli 2025 - 17:47 WIB

Mekanisme Pencairan Dana Pensiunan TASPEN di Kantor Pos

Berita Terbaru

FEATURED

Bareng #WaktunyahOVOliday, Nikmati Liburan Tanpa Antri

Jumat, 4 Jul 2025 - 14:05 WIB

FEATURED

Targetkan 3,7 Juta Wisatawan Surakarta Sasar Kota Bandung

Jumat, 4 Jul 2025 - 11:29 WIB

FEATURED

Jelang Peparda DPRD & Dispora Dukung NPCI Kota Bandung

Kamis, 3 Jul 2025 - 20:09 WIB

FEATURED

Mulai 15 Juli, KA Argo Wilis Merapat di Stasiun Ciamis

Kamis, 3 Jul 2025 - 19:50 WIB

FEATURED

Mekanisme Pencairan Dana Pensiunan TASPEN di Kantor Pos

Kamis, 3 Jul 2025 - 17:47 WIB