BANDUNG, PelitaJabar – Bagi sebagian warga Kota Bandung, mungkin tak asing mendengar nama Gang Aki Nari. Gang yang tembus dari Jalan Jurang ke Jalan Sirnamah ini, terbilang bersih dan tak banyak mengalami perubahan.
Karena itu, menarik salah seorang fotografer untuk mengabadikan karyanya, mengambil gambar busana atau street fashion hingga video shoting.
Lalu apa kelebihan gang tersebut?
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
‘Bersih dan masih orisinal tidak banyak perubahan. Padahal saya baru beberapa kali ke Gang Aki Nari, namun saya banyak menggali ihwal gang yang begitu hidup setiap harinya,’ papar Ofie_Laim, seorang fotografer saat ditemui di lokasi, Selasa 8 Pebruari 2022.
Menurutnya, selain unik, gang tersebut masih terlihat otentik. Karena dua unsur inilah yang dicari oleh seorang Ofie untuk sejumlah karya busana terbarunya di kawasan Gang Aki Nari.
Biasanya, dia menggunakan foto studio atau kawasan Jalan Asia Afrika dan Jalan Braga untuk sesi foto busana.
Namun saat berkunjung ke Gang Aki Nari, Ofie_laim langsung jatuh cinta dan ingin mengeksplore lebih jauh kawasan gang padat penduduk tersebut.
Ofie_laim pun tak risih dengan suasana hiruk pikuk warga Gang Aki Nari yang berlalulalang pagi hingga sore.
‘Saya tertantang dengan suasana gang yang ramai, dan itu bukan menjadi hambatan sekalipun banyak warga yang bertanya-tanya dengan kegiatan disitu,’ tambahnya.
Desainer muda asal Bandung ini sengaja menghadir kain tenun khas Nusa Tenggara Timur (NTT) bercorak Krawang dan Bona. Pemilihan itu didasari yang full warna dan cocok dengan suasana gang Aki Nari.
‘Alasan itulah yang saya ambil, selain untuk mendukung dan mengenalkan kain tenun Indonesia kepada dunia,’ katanya.
Ia mengaku jika kain tenun tersebut didatangkan langsung dari NTT, terutama dari para perajinnya langsung. Tidak hanya dari NTT, kain tenun dari daerah lain pun, seperti dari Bali, Batak, Jawa, maupun Jabar oleh Ofie_lain sering dijadikan busana.
Untuk mendukung pemotretan dan shooting, Ofie_laim menggaet warga setempat. Ini didasari sejumlah warga yang memiliki wajah dan karakter warga NTT
‘Saya mengajak Oma Hawaii dan Fany warga RT 09 RW 05. Kebetulan wajah mereka memiliki karakter orang Timor, alhamdulillah keduanya mau bekerjasama,’ tandasnya seraya berharap melalui karyanya itu, kain tenun asal Indonesia bisa mendunia.
Mashal salah satu model lain yang diajak bekerjasama mengaku tertantang dengan ajakan Ofie_laim ini.
‘Buat saya ini pertama kali diajak foto fashion di outdoor (Gang Aki Nari) yang ramai dengan lalulalang warga, selain unik, tantangannya juga,’ paparnya.
Sementara Fany dan Oma Hawaii mengaku baru pertamakali bergaya di depan kamera. Namun dengan arahan Ofie_laim, keduanya bisa mengikuti sesi foto dan video shooting yang menguras konsentrasi.
‘Lumayan grogi dan kaku, tapi ini menjadi pengalaman dan pembelajaran baru, seru banget,’ pungkas Fany. ***